WARALABA
Disusun Oleh :
Muhammad Iqbal K
Kelas : 1EB11
NPM : 24210736
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
MARGONDA – DEPOK 2010.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Waralaba atau Franchising (bahasa Prancis) untuk kejujuran atau kebebasan adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Banyak para pencari kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi yang diminta oleh perusahaan karena kurangnya bekal keterampilan yang dimikili. Keadaan bertambah para saat krisis global mulai menghantam perekonomian di Negara kita. Dampak krisis yang terjadi sepuluh tahun yang lalu pun masih sangat terasa ditambah lagi dengan tambahan krisis yang dipicu oleh krisis financial yang melanda Negara “paman Sam” akibat kesalahan pengelolaan kredit perumahan itu.
Sementara bagi mereka yang bekerja pun banyak mengalami stagnasi karena berbagai sebab. Juga mungkin pekerjaan yang dijalaninya bukan didasarkan atas factor kesukaan alias hanya demi untuk mendapatkan pekerjaan saja. Sekarang ini banyak para pekerja atau karyawan yang bekerja asalkan diterima bekerja dan mau menerima bayaran yang relative, kecil yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang justru semakin hari kian bertambah. Akibatnya besar pasak dari pada tiang. Ini tentu akan mempersusah diri saja, Lalu kenapa tidak memilih jalur wirausaha saja sebagai solusi?
Menentukan bidang usaha yang akan Anda tekuni, tentunya Anda harus mempertimbangkan bidang usaha yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan pribadi Anda. Memang banyak orang berkhayal untuk menjadi wirausahawan sukses. Namun bagaimana bias bicara sukses, kalau dalam memulai saja Anda masih mengalami ketakutan? Ya, ketakutan untuk mengambil resiko dan ketidakpastian tentang masa depan telah menjadi hambatan banyak orang untuk tidak berpindah kwardran dan berkecimpung manjadi seorang usahawan.
Tanpa disadari banyak orang menyalahkan factor danalah yang selalu menjadi kambing hitam. Sebenarnya, modal untuk menjadi seorang wirausahawan bukan hanya bergantung pada factor dana saja tetapi juga pada berbagai keterampilan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis usaha yang dipilih, ditambah oleh factor keberuntungan yang hanya sepersekian persen saja. Kontrol diri dan sesuaikan gambaran bisnis ideal seperti apa yang ingin Anda tekuni.
Banyak orang yang menunda-nunda berbisnis karena ide bisnisnya tidak dapat diwujudkan, berbagai alasan seperti karena modal tidak mencukupi, tidak sesuai dengan bidang keahlian atau malu karena peluang bisnis yang ada sekarang hanya sekedar bisnis ecek-ecek, tidak keren, dan sebagainya. Mereka menunggu keajaiban yang tidak kunjung datang sehingga mereka memilih mengabaikan peluang usaha yang telah ada dimana menurut mereka keuntungannya kecil dan tidak menarik, mereka berkhayal untuk mengembangkan bisnis besar atau memperoleh proyek besar tanpa didukung asset dan fasilitas penunjang yang diperlukan.
Sebaiknya Anda mulai dengan hal-hal yang Anda mampu untuk mengerjakannya sekarang juga, meskipun Anda merasa peluang bisnis yang ada saat ini kurang menarik namun bersabarlah, boleh jadi suatu hari Anda akan menemukan peluang bisnis baru yang lebih baik dengan sarana bisnis pertama yang telah Anda rintis. Bisa jadi Anda akan menemukan partner bisnis atau pemodal besar yang bersimpati kepada Anda karena kejujuran dan kualitas kerja Anda sekarang. Jalani dulu apa adanya, just do it! Anda tidak akan pernah tahu kalau Anda tidak pernah mencoba.
Apa sih kewirausahaan itu? Sebelum istilah wirausaha menjadi begitu populer seperti sekarang ini, dulu sering kita dengar istilah wiraswasta. Kata wiraswasta berasal dari Wira yang berarti utama, gagah, berani, luhur, teladan atau pejuang. Swa berarti sendiri dan Sta berarti berdiri. Jadi wiraswasta (entrepreneur) berarti pejuang yang utama, gagah, luhur, berani dan layak menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri diatas kaki sendiri.
Definisi kewirausahaan memang banyak dibuat oleh para ahli, tetapi mereka melihat dari perspektifnya masing-masing. Agar pengertian kewirausahaan dapat diterapkan sesuai dengan lingkungan negara kita, maka telah disepakati definisinya sebagai berikut ini.
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa dan negara. Menjalani profesi sebagai seorang wirausahawan juga merupakan perbuatan yang dapat membantu negara bila usaha yang dilakukan fair, memenuhi prosedur, memberikan devisa bagi negara dari sektor penerimaan pajak, dan juga dapat memberikan banyak kesempatan kerja bagi orang banyak.
1.2 Tujuan
Merespon antusisme pasar ini, membuka peluang usaha bagi seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung menjadi mitra JogjaCamp. Sistem yang akan dipakai JogjaCamp adalah franchise atau waralaba. Sistem waralaba ini dirancang khusus dengan tujuan memberikan berbagai kemudahan bagi setiap pemegang lisensi waralaba.
Keuntungan Menjadi Pewaralaba JogjaCamp
1. Setiap Pewaralaba tidak harus memiliki kemampuan khusus dibidang web development, karena tim JogjaCamp akan mensupport pewaralaba secara teknis bahkan melayani calon customer pewaralaba secara online.
2. Setiap Pewaralaba tidak harus menyediakan tempat khusus seperti kantor, pewaralaba biasa menjalankan bisnis ini di rumah atau di warnet atau dimanapun, selama disana terdapat computer yang terkoneksi dengan internet.
3. Resko kecil.
4. Modal awal terjangkau.
5. Penghasilan besar
6. Brand JogjaCamp yang telah dikenal luas sebagai perusahaan software web dengan layanan terbaik. Akan sangat memudahkan Anda sebagai pewaralaba untuk mendapatkan customer.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Waralaba
Menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa
2.2 Jenis-jenis waralaba
Usaha waralaba atau bisnis waralaba, apalagi jika memilih waralaba makanan tentu saja sangat menggiurkan. Selain banyak tersedia waralaba murah, banyak franchise dari kategori ini yang terbukti tumbuh besar. Sebut saja KFC yang merupakan franchise asing, dan franchise lokal Es Teler 77 yang juga sukses dengan produk makanannya. Jika kita urutkan, pasti akan lebih panjang lagi daftar waralaba makanan ini.
Mengapa franchise makanan bisa begitu sukses? Pertama, tentu saja karena semua orang butuh makan. Lebih dari itu, makan-makan kini justru menjadi life style. Semakin bertebarannya tayangan kuliner di tv dan menjamurnya mal hingga ke pelosok daerah jelas sangat mendukung tren ini.
Kedua, franchise selalu identik dengan standar pelayanan, mutu produk, dan harga yang ditawarkan. Dalam keadaan “kurang informasi”, misalnya saat bepergian, orang cenderung akan memilih franchise karena di mana pun pelayanan, produk, dan harganya sama. Dengan makan di gerai McDonald misalnya, seorang konsumen lebih mendapat kepastian ketimbang mencoba-coba lokasi makanan yang sama sekali baru yang berisiko harus membayar harga tinggi tapi dengan rasa yang pasaran.
Ketiga, waralaba makanan begitu sukses karena dunia kuliner di negeri ini begitu kaya raya. Hasil alam kita banyak yang bisa diubah menjadi kudapan yang mampu memikat lidah. Karena itu pula, banyak orang optimistis bahwa franchise lokal akan mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Keempat, waralaba mampu meningkatkan gengsi sejumlah makanan tradisional. Siapa yang tidak suka makan ketela atau singkong? Dengan waralaba, makanan yang tadinya biasa saja ini bisa “naik pangkat” dengan merek generik “tela-tela” dan terbukti disukai banyak orang.
Kelima, skala franchise makanan juga sangat lebar dari investasi miliaran per outlet hingga jutaan rupiah saja untuk kelas kaki lima. Yang cilik pun hasilnya tetap “maknyuss” karena penyebarannya bisa relatif cepat.
Apa pun alasannya, prospek waralaba makanan tetap moncer sekalipun di musim krisis ekonomi global seperti saat ini. Saat perut keroncongan, pasti orang akan segera mencari gerai makanan.
a. Peluang Usaha “Sausan Kebab”
Makanan khas Timur Tengah kini semakin digemari masyarakat Indonesia. Tak heran jika peluang usaha dengan menu utama kebab saat ini banyak bermunculan. Nah, jika kita tertarik untuk membuka bisnis kebab bisa mempelajari paket usaha yang ditawarkan Sausan Kebab.
Paket kemitraan yang ditawarkan ada tiga jenis: Paket 1 (investasi Rp. 15-25 juta), Paket 2 (investasi Rp.55 juta), dan mini resto (segera launching).
Sausan Kebab menawarkan sejumlah variasi menu. Selain menu kebab, ada juga Bakso Seafood, Nasi Goreng Kebab, Mie Goreng Kebab, Kwetiau Kebab dan Minuman Bubble.
b. Mengunyah laba dari waralaba bakso
Siapa yang tidak suka makan bakso? Niscaya, hampir sebagian besar masyarakat di negeri ini gemar mengudap panganan bola daging ini. Wajar jadinya jika penjual keliling dan gerai bakso masih terus menjamur.
Salah satu pelaku usaha yang mencoba peruntungannya di bisnis bakso adalah Bambang Widyatmo. Dengan merek dagang Bakso Tik-Tok, dia menekuni usaha tersebut di Surabaya, Jawa Timur.
Saat ini, ada lima gerai warung Bakso Tik-Tok yang menyediakan berbagai menu bakso dan mi. Satu berada di Gresik dan sisanya tersebar di Surabaya. "Warung Bakso Tik-Tok ini sudah ada sekitar 15 tahun lalu,” kata Bambang.
Berbagai menu makanan yang tersedia di Bakso Tik-Tok, antara lain, bakso polos, mi bakso, bakso campur, bakso urat, mi ayam, mi ayam bakso, dan siomay. Harga setiap menu di Bakso Tik-Tok Rp 6.000-Rp 9.000 per porsi.
Faktor usia gerai Bakso Tik-Tok yang terbilang senior di Surabaya mampu mendatangkan omzet jutaan rupiah per hari bagi Bambang. "Di gerai pusat Surabaya, omzet sehari bisa sampai Rp 5 juta hingga Rp 6 juta," imbuhnya. Sedangkan di cabang lain bisa mencapai Rp 2 juta per hari.
Demi semakin melebarkan sayap bisnisnya, mulai Agustus 2010, Bambang membuka peluang waralaba bagi masyarakat yang berminat menjalankan usaha ini. Saat ini, Bambang sudah mendapatkan lima permintaan dari beberapa calon investor. “Permintaan waralaba antara lain berdatangan dari Semarang, Pasuruan, Mojokerto dan Jombang,” katanya.
Sebagai tahap awal, Bambang baru menawarkan satu paket waralaba, yakni miniresto dengan ukuran gerai minimal 4 x 10 meter. Jika ingin menjadi terwaralaba Bakso Tik-Tok, Bambang mematok modal awal Rp. 30 juta. Investasi sebesar itu terdiri dari peralatan lengkap seperti rombong mie, dandang bakso, peralatan makanan dan minuman, kompor, blender, termos serta botol sambal dan saos.
Termasuk Franchise Fee
Selain itu, terwaralaba juga mendapat bahan baku awal, seragam, spanduk, dan banner Bakso Tik-Tok. Investasi itu sudah termasuk franchise fee yang berlaku tanpa batas waktu sebesar Rp. 15 juta.
Namun, terwaralaba masih harus menyediakan peralatan tambahan boks pendingin alias freezer. Terwaralaba juga mesti menyediakan seperangkat meja dan kursi.
Pada tahap selanjutnya, Bambang tidak akan memasok bahan baku bakso. Jadi, terwaralaba harus mencari bahan baku sendiri. "Kami hanya memberikan resep baksonya, “Kami hanya memberikan resep baksonya,” kata Bambang. Namun, dia akan memberikan pelatihan kepada calon karyawan terwaralaba sebelum usahanya berjalan.
Dengan investasi awal yang tidak sedikit, terwaralaba harus bisa menargetkan mozet usaha Rp. 800.000 per hari. “Ini agar bisa mencapai target balik modal sekitar lima bulan,” imbau Bambang.
Konsultan wirausaha, A. Khoerussalim, menilai, paket waralaba seperti yang ditawarkan Bakso Tik-Tok hingga kapan pun masih akan memiliki pasar Prospektif. Sebab, pasar makanan ini tidak mengenal musim dan segmentasi umur. “Asal rasanya enak, lokasi dan pelayanannya cocok, bisnis bakso bisa bertahan, “ kata Khoerussalim.
Tapi, dia menyarankan agar calon mitra harus pintar menghitung ulang biaya investasi dengan fasilitas yang didapat. Sebab, menjalankan cabang dengan manajemen sendiri berbeda dengan system kemitraan. “ Sistem kemitraan pun harus ditelisik, dengan menyakinkan mitra bahwa investasi mereka bisa kembali, “ kata Khoerussalim.
c. Peluang Usaha Gerai Cuci Motor ”CAPLIN”
Tata cara pembelian:
1. Tentukan produk yang anda inginkan
2. Pembayaran dapat dilakukan via transfer
3. Setelah pembayaran kami terima, barang pesanan anda langsung kami kirimkan
PAKET SEDERHANA = Rp. 4.488.000,- nett (124)
Harga belum termasuk packaging peti kayu dan biaya kirim
Daya listrik yang dibutuhkan hanya 750 Watt.
Isi daripada paket tersebut adalah:
• 1 unit kompresor BC 075 DMTR
• 1 unit tabung snow 20 liter
• 1 unit mesin steam engine bensin lengkap dengan selang steam dan gun steam
• 5 liter konsentrat/biang shampoo ice cream
• 4 liter semir ban KW 1
2.3 Strategi Waralaba
Bagi kita yang ingin berusaha namun tidak mempunyai modal yang terlalu besar bisnis waralaba bisa jadi merupakan jawabannya. Tentunya tidak sembarang waralaba yang bisa Anda pilih. Menurut Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar, ada kiat-kiat tertentu dalam memilih usaha waralaba yang baik.
Bisnis waralaba yang baik adalah usaha yang dibutuhkan sehari-hari yaitu makanan, minuman, pendidikan, salon, bengkel, bidang ritel. Selain itu, Anang mengatakan ada beberapa daerah yang berpotensi mengembangkan produknya, untuk waralaba seperti di Jawa Tengah dan Yogyakarta cocok dengan makanan dan batiknya, dan untuk Bali dengan produk kerajinan kayu dan pakaian.
Anang juga mengingatkan agar para pemodal sebaiknya berhati-hati dalam menentukan dan mengambil peluang usaha melalui waralaba. Mengingat sekarang ini sering terjadi kerancuan antara waralaba (franchise) dengan bussiness opportunity (BO).
Konsep waralaba yang secara legal dan dalam PP No. 42 tahun 2007 dijabarkan bahwa waralaba harus terbukti benar-benar menguntungkan, selain itu proses aplikasi bisnisnya mudah diterapkan dan diajarkan kepada pengambil pewaralaba dan lain-lain. “Franchise itu sudah pasti business opportunity (BO), tetapi BO belum tentu franchise,” kata Anang.
Ia juga mencatat ada dua hal yang penting dalam menentukan waralaba diantaranya masalah keteraturan zona wilayah persebaran unit waralaba di setiap daerah. Apakah pihak pemberi waralaba membatasi para pelaku yang bermain di wilayah tertentu atau tidak. Sehingga tidak terjadi persaingan antar sesama pewaralaba.
III. KIAT MEMILIH WARALABA
Untuk memilih jenis waralaba yang kita akan jadikan usaha, berikut ini ada beberapa kiat dan tips memilih waralaba, antara lain adalah :
1. Jangan minder saat berhadapan dengan staf bisnis waralaba. Biarpun mereka berhak menyeleksi Anda, sesungguhnya mereka juga membutuhkan Anda. Karena itu manfaatkan sesi-sesi wawancara dengan mereka untuk menggali habis kondisi usaha waralaba. Mereka boleh menggali informasi seputar kepribadian dan kondisi keuangan investor. Anda pun seharusnya bisa menggali berbagai informasi mendalam tentang perusahaan penyelenggara waralaba;
2. Coba kenali latar belakang perusahaan atau sang pengusaha, bonafiditas, pengalaman, potensi pasar, peta persaingan, serta keunggulan dan keunikan produk atau sistem mereka. Dari serangan balik wawancara itu Anda bisa meraba sikap mereka. Cara dan sikap ketika menjawab pertanyaan bisa Anda jadikan tolok ukur kultur usaha mereka. Semakin mereka terbuka, semakin baik. Semakin mereka misterius dan tertutup, ya semakin buruk. Ingat, kelak Anda harus saling bertukar informasi dengan mereka. Bayangkan dan perkirakan apakah Anda bisa berkomunikasi secara nyaman dengan mereka kelak?;
3. Jangan segan menyelidiki kondisi keuangan pewaralaba. Kinerja mereka di masa lalu bisa menjadi pantulan prospek usaha Anda di masa depan. Pewaralaba yang baik tak akan segan membagi informasi penting ini. Waralaba yang layak pilih adalah perusahaan yang telah menghasilkan untung selama bertahun-tahun, setidaknya lebih dari 3 tahun. Tanyakan pula kinerja cabang atau gerai milik terwaralaba lama. Apakah mereka untung atau malah gulung tikar. Kalau tutup sebabnya apa, begitu pula kalau sukses resepnya apa. Tak ada salahnya kalau Anda mencoba menggali informasi langsung dari terwaralaba lama yang lebih dulu beroperasi;
4. Pilihlah brand waralaba yang sudah dikenal masyarakat. Sebagian brand waralaba luar negeri tak dikenal di sini. Tapi, kalau nama mereka cukup terkenal secara Internasional, layaklah untuk dipertimbangkan. Jadi jangan segan menyelidiki reputasi mereka lewat internet atau kenalan di luar negeri;
5. Bisnis waralaba bukanlah deposito atau obligasi pemerintah yang berbunga tetap. Karena itu, jangan pertaruhkan seluruh kekayaan Anda pada bisnis yang ingin Anda masuki. Sehebat apa pun waralaba yang hendak Anda ikuti, resiko bisnis tetap ada. Soalnya, ada banyak faktor ekonomi yang tidak berada dalam kendali perusahaan atau pelaku ekonomi mana pun, sehebat apa pun sistem dan keunggulan mereka;
6. Pelajari dan cermati draf kontrak sebaik-baiknya. Jangan terburu-buru menganggukkan kepala dan berjabat tangan tanda sepakat. Ingat, semua kewajiban dan hak Anda tercatat dalam dokumen kontrak. Jadi, jangan sampai kontrak itu nantinya hanya merugikan Anda.
IV. Alasan Memilih Waralab Multiplus
Multiplus tidak pernah memberikan jaminan sukses, Setiap bisnis memiliki resiko. Semua informasi yang digunakan di situs ini adalah ilustrasi. Calon terwaralaba diharapkan untuk melakukan investigasi sendiri dan tidak serta merta memutuskan berinvestasi hanya berdasarkan informasi yang tercantum di situs ini.
1. Usaha Yang Terbukti Menguntungkan :
Multiplus menyediakan produk dan layanan yang dibutuhkan oleh para pelaku bisnis. Setiap produk dan layanan memiliki daur hidup yang panjang (bukan bisnis musiman) dan dikonsumsi oleh banyak pelanggan setia. Bahkan di Amerika, layanan bisnis termasuk salah satu dari sepuluh jenis usaha yang paling cepat perkembangannya (www.franchise.org) Konsep waralaba Multiplus telah terbukti mendapatkan respons positif dari pelanggan sehingga berkembang menjadi > 100 gerai secara nasional.
2. Jutaan Pelanggan Setia
Multiplus adalah yang pertama memperkenalkan konsep pusat layanan bisnis terintegrasi dan membangun kesadaran merek yang kuat sebagai penyedia layanan bisnis terbaik. Ada lebih dari 10.000.000 kunjungan pelanggan setiap tahun dan angka ini dipastikan akan melonjak 2 x sejak diperkenalkannya program keanggotaan yang canggih yang berlaku (online) di seluruh cabang Multiplus sejak pertengahan 2006. Pelanggan akan mendapatkandiskon gerai dan merchant yang luar biasa, mengumpulkan point reward yang besar, dan berhak ikut dalam undian hadiah setiap kali mereka menggunakan layanan Multiplus (* total kunjungan pelanggan di 85 outlet per tahun).
3. Bantuan Pewaralaba
Bantuan dari pewaralaba adalah kunci utama sebuah konsep waralaba yang sukses. Bantuan Multiplus dimulai ketika calon terwaralaba menghubungi untuk minta informasi waralaba. Multiplus membantu menjelaskan keunggulan dan kelemahan bergabung dengan sebuah sistem waralaba, survei dan memilih lokasi yang tepat, membimbing dan supervisi aktivitas pengembangan gerai hingga pembukaan gerai. Setelah pembukaan gerai, komitmen Multiplus untuk membangun dan mempertahankan hubungan erat yang saling menguntungkan antara pewaralaba dan terwaralaba terus berlanjut melalui bantuan-bantuan. Multiplus memberikan pelatihan rutin, sertifikasi keahlian karyawan, promosi dan pemasaran, dan kelompok diskusi. Setiap gerai terwaralaba akan disupervisi ketat oleh seorang Franchise Relations Officer yang membantu melakukan audit kinderja gerai, analisa dan menawarkan solusi masalah oeprasional gerai, serta update sistem TI dengan software kontrol keuangan yang canggih dan real time.
Multiplus telah mengidenfitikasi sebab-sebab dan mengurangi resiko kegagalan dalam menjalankan sebuah konsep waralaba yang teruji. Manual dan prosedur operasional standar yang dimiliki Multiplus sangat lengkap dan sering dianggap sebagai salah satu yang terbaik di industri layanan bisnis. Terwaralaba tidak memerlukan pengalaman sebelumnya yang berhubungan dengan layanan bisnis dan memerlukan waktu belajar yang lebih singkat untuk dapat mengoperasikan waralaba layanan bisnis yang sukses dan menguntungkan. Selain itu, terwaralaba tidak perlu membuang biaya yang sangat besar untuk uji coba dan kesalahan yang dapat menyebabkan kebangkrutan.
V. PENUTUP
Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Rahasia sebuah sistem waralaba yang sukses dan kuat adalah memiliki profil terwaralaba yang tepat. Multiplus memiliki tahapan seleksi terwaralaba yang ketat untuk mendapatkan terwaralaba yang tepat. Multiplus tidak mengutamakan “uang” daripada komitmen. Profil bekerja keras dan berkomitmen penuh untuk secara aktif terlibat pada operasional gerai dan kegiatan meningkatkan kekuatan merek. Uang selalu menjadi yang terakhir mengingat Multiplus memiliki hubungan yang cukup erat dengan beberapa institusi keuangan yang dapat membantu calon terwaralaba mendapatkan modal kerja.
Terwaralaba Multiplus sangat berfariasi mulai dari profesional, pemilik usaha, arsitek, dokter, pegawai sipil, pengacara hingga pendeta. Mereka sebagian besar adalah orang-orang muda yang dinamis yang memiliki visi yang sama yait membangun sebuah usaha yang menguntungkan sebagai bagian dari sebuah jaringan waralaba yang kuat. Masukan terwaralaba yang berharga selalu menjadi kontribusi utama untuk pengembangan sebuah sistem waralaba yang lebih kuat dan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan berkaitan dengan waralaba di Indonesia saat ini terdiri atas:
1. Keputusan Menteri Perdagangan RI No. 12/M-DAG/PER/3/2006 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba.
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
3. Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
4. Undang-Undang No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Usaha - Berita Terkait
Minggu, 28 November 2010
Sabtu, 30 Oktober 2010
Tugas Soft Skill
Lecturer Message
UG OpenCourseWare adalah sumber daya pendidikan gratis dan terbuka bagi fakultas, mahasiswa, dan self-pelajar di seluruh dunia.
Kami harap Anda menemukan UG OpenCourseWare berharga apakah Anda:
- Seorang mahasiswa mencari beberapa bantuan tambahan
- Seorang anggota fakultas mencoba untuk menyiapkan program baru
- Atau seseorang tertarik untuk belajar lebih lanjut tentang topik yang menarik bagi Anda.
UG OpenCourseWare tidak memberikan kredit atau derajat, dan tidak menyediakan akses ke fakultas. UG OpenCourseWare memberi Anda akses terbuka untuk bahan yang digunakan dalam berbagai kursus.
Kritik dan Saran
OpenCourseWare sedikit cenderung mengedepankan performa student/self-learner dengan kelebihan diberbagai bidang informasi studi, ini tentunya akan memunculkan social-comunity dilingkungan
student. Adapun bagi student yang dibawah perform harus mampu mengejar kondisi normal speed self-learner yang sudah berlari pada treknya.
Kelebihan
- Memberikan informasi gratis, layanan mudah dicari, akses ke materi kursus untuk student, mahasiswa, dan self-student di seluruh dunia.
- Membuat materi kursus yang tersedia melalui lisensi
- Mengkatalisis pertumbuhan komunitas pelajar
- Memperluas jangkauan dan dampak dari konsep "OpenCourseWare".
Kekurangan
- Belum jelas frekwensi Update informasi yang disebarkan di OCW
- Informasi lesson/materi hendaknya dikelompokan berdasarkan tingkatan semester
UG OpenCourseWare adalah sumber daya pendidikan gratis dan terbuka bagi fakultas, mahasiswa, dan self-pelajar di seluruh dunia.
Kami harap Anda menemukan UG OpenCourseWare berharga apakah Anda:
- Seorang mahasiswa mencari beberapa bantuan tambahan
- Seorang anggota fakultas mencoba untuk menyiapkan program baru
- Atau seseorang tertarik untuk belajar lebih lanjut tentang topik yang menarik bagi Anda.
UG OpenCourseWare tidak memberikan kredit atau derajat, dan tidak menyediakan akses ke fakultas. UG OpenCourseWare memberi Anda akses terbuka untuk bahan yang digunakan dalam berbagai kursus.
Kritik dan Saran
OpenCourseWare sedikit cenderung mengedepankan performa student/self-learner dengan kelebihan diberbagai bidang informasi studi, ini tentunya akan memunculkan social-comunity dilingkungan
student. Adapun bagi student yang dibawah perform harus mampu mengejar kondisi normal speed self-learner yang sudah berlari pada treknya.
Kelebihan
- Memberikan informasi gratis, layanan mudah dicari, akses ke materi kursus untuk student, mahasiswa, dan self-student di seluruh dunia.
- Membuat materi kursus yang tersedia melalui lisensi
- Mengkatalisis pertumbuhan komunitas pelajar
- Memperluas jangkauan dan dampak dari konsep "OpenCourseWare".
Kekurangan
- Belum jelas frekwensi Update informasi yang disebarkan di OCW
- Informasi lesson/materi hendaknya dikelompokan berdasarkan tingkatan semester
Minggu, 24 Oktober 2010
Understanding Businees
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial, yang selalu hidup tidak terlepas dari orang lain untuk berhubungan dan berinteraksi dalam berbagai aspek kehidupan. Di lain sisi manusia memiliki kebutuhan yang bermacam-macam. Sebagai mahasiswa tentunya kita memerlukan berbagai macam alat tulis menulis untuk mendukung proses perkuliahan tetap berjalan. Sebagai akibat dari permintaan yang meningkat, maka akan meningkat pula kebutuhan akan bahan dasarnya. Keadaan ini menimbulkan masalah ekonomi. Masalah tersebut berupa adanya kebutuhan yang tidak terbatas, sedangkan alat pemenuhan kebutuhannya berupa barang dan jasa serba terbatas. Dengan demikian kebutuhan didefinisikan sebagai cerminan adanya perasaan kekurangan dalam diri manusia yang ingin dipuaskan.
Ada 2 (dua) penyebab kebutuhan manusia tidak terbatas. Pertama, jumlah manusia (penduduk) yang kian hari, minggu, bulan dan bahkan tahun terus bertambah jumlahnya. Sebagai contoh pada tahun 2000 penduduk Indonesia berjumlah 200 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, tentunya Indonesia membutuhkan beras per hari sekitar 7.000 ton. Untuk tahun 2006, penduduk Indonesia meningkat menjadi 220 juta jiwa dan beras yang dibutuhkan naik menjadi 12.000 ton. Kedua, kebutuhan setiap orang terus berkembang menurut tingkat kepentingannya, apakah itu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier.
Bertitik tolak dari penyebab kebutuhan manusia yang kedua ini, maka manusia berusaha memenuhi segala kebutuhannya, yaitu dengan belajar untuk memulai berbisnis apa saja, tentunya dimulai dari hal yang kecil terlebih dahulu. Pekerjaan semcam ini dianggap sebagai pekerjaan sambilan bila ia bekerja dan berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, karena ia telah memperoleh gaji atau penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan rutin setiap bulannya.
2. Pengertian Bisnis
Secara terminologi, bisnis merupakan suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Karenanya, kegiatan bisnis sebenarnya telah muncul sejak dulu, hanya kegiatan bisnis ini sangat tertutup dan dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, seperti keluarga, kelompok masyarakat maupun kelompok tertentu. Masyarkaat zaman dulu yang kehidupannya bersifat agraris untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masih mengandalkan sektor agraris dengan peralatan sederhana dan bersifat tradisional.
Kemudian munculah revolusi industri di abad ke-18, terjadilah perubahan pada beberapa hal. Revolusi industri Pertama diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt pada tahun 1769, menghasilkan industry manufaktur yang menggeser sector pertanian sebagai penggerak ekonomi. Kekuatan ekonomi berada pada pemilik alat produksi. Revolusi industri kedua ditandai dengan pembentukan konsep korporasi dan scientific management (Taylor) di akhir 1800-an, menjadikan korporasi dan pekerja manual (manual worker) sebagai andalan ekonomi utama. Kekuatan ekonomi berada pada pemilik modal. Perubahan mendasar akibat revolusi ini juga terjadi pada sektor produksi, dimana buruh dan tenaga kerja mulai menerima upah sebagai imbalan atas tenaganya.
Pada saat itu pula kehidupan manusia dirasakan semakin kompleks. Manusia selalu berusaha untuk menciptakan hal-hal baru sehubungan dengan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan yang berkembang pula, sehingga usaha-usaha untuk menerapkan hukum ekonomi di dalam subyek badan usaha semakin nyata. Oleh karenanya manusia berusaha menentukan norma-norma tertentu sehingga dalam bertindak manusia dapat mencapai perbandingan yang sebaik-baiknya antara jumlah pengorbandan dan manfaat atau utility dalam kegiatan produksi. Pada akhirnya semakin nyata kedudukan bisnis sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri. Semakin banyak kita mengetahui seluk beluk dunia bisnis, semakin banyak peluang bagi kita untuk berhasil dan menggali keuntungan dari pengalaman tersebut.
Saat ini kita berada pada Revolusi Informasi, ditandai dengan komputer dan Internet, yang menggeser kekuatan ekonomi kepada pemilik pengetahuan (knowledge) dan pekerja pengetahuan (knowledge workers). Masyarakat bergeser dari masyarakat industri ke masyarakat informasi dan pengetahuan yang disebut the Next Society. Suatu kenyataan, bahwa kekuatan ekonomi berada pada orang-orangnya dan kelompok-kelompok komunitas. Dalam era globalisasi saat ini, persaingan dalam bidang perekonomian bersifat nasional, regional maupun multinasional semakin hebat. Perang ekonomi melalui perdagangan bebas antar bangsa yang berusaha untuk mendapatkan pasar dunia dalam barang dan jasa.
Pengertian bisnis pernah dijelaskan oleh Steinhoff : “Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people”. Dapat diartikan bahwa bisnis merupakan seluruh aktivitas yang mencakup pengadaan barang dan jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.
Menurut Griffin dan Ebert : “Business is an organization that provides goods or services in order to earn profit.” Maksudnya bisnis adalah merupakan aktivitas melalui penyedia barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan laba. Dan menurut Hugnes dan Kapoor : “Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a profit, the goods services that satisfy society s c needs. The general term business refers to all such effort within a society or within a industry”. Maksudnya bisnis adalah merupakan kegiatan usaha individu yang diorganisasi untuk menghasilkan atau menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bisnis merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyediakan barang dan atau jasa dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Orang yang berusaha menggunakan waktunya dengan menanggung resiko, dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut entrepreneur. Sementara untuk menjalankan kegiatan bisnis ini maka entrepreneur harus mengkombinasikan empat macam sumber daya yaitu : material, human, finansiil dan informasi.
Pendapat lain mengenai bisnis dikemukan oleh Brown dan Protello yang menyatakan bahwa “Business is institution which produce good and services demanded by people”. Artinya bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat, apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnis ini pun akan meningkat pula perkembangannya dalam melayani masyarakat.
Mengacu pada beberapa pengertian bisnis tersebut diatas, diketahui bahwa Produk yang dihasilkan dan diperdagangkan oleh kegiatan bisnis adalah meliputi :
a. Tangible goods : barang-barang yang dapat diamati oleh panca indra manusia, misalnya mobil, motor, televise dll;
b. Intangible goods (jasa) : produk yang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat dirasakan manfaatnya setelah konsumen menggunakan jasa tersebut. Contoh : jasa pengacara, jasa guru, jasa dokter, dll.
3. Tujuan Bisnis
Setiap manusia melakukan suatu aktivitas pasti mempunyai tujuan. Demikian pula para pelaku bisnis, mereka melakukan aktivitas bisnis untuk mencapai berbagai tujuan. Tujuan dalam konteks ini biasa jadi merupakan goals atau sasaral akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis atas bisnis yang mereka lakukan. Goals atau sasaran ini merupakan cerminan dari berbagai hasil yang diharapkan dapat dilakukan oleh organisasi beserta bagian-bagian yang ada dalam organisasi bisnis atau juga biasa disebut dengan aktivitas fungsional perusahaan (seperti produksi, marketing, keuangan, personalia, dll) yang akan menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang. Tujuan yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis akan sangat bervariasi antara kegiatan bisnis yang satu dengan kegiatan lainnya dan tujuan bisnis tersebut menjadi orientasi para pelaku bisnis.
Tujuan dari organisasi bisnis pada dasarnya dapat meliputi:
1. Menghasilkan barang dan jasa secara efisien berbasis pemenuhan kepuasan konsumen (customer satisfaction0
2. Menciptakan kinerja yang menguntungkan bagi perusahaan melalui aktivitas yang dapat menciptakan nilai bagi perusahaan (volue creation).
3. Melindungi kesehatan dan kesejahteraan karyawan.
4. Melatih menjadi warga masyarakat yang baik dalam kaitannya dnegan masyarakat dan dalam bertetangga.
5. Mendukung pelaksanaan hokum dan pemerintah.
6. Menyediakan pertumbuhan yang sehat bagi perusahaan dan memperoleh keuntungan yang sehat pula.
7. Menjaga kualitas lingkungan melalui operasi perusahaan dan program kemasyrakatan.
II. BISNIS SUATU TANGGUNG JAWAB SOSIAL
1. Ciri Bisnis Modern
Ciri bisnis modern adalah spesialisasi, saling ketergantungan dan produksi masal.
a. Spesialisasi; Dalam bisnis ada yang bergerak dalam memproduksi barang-barang tertentu, seperti membuat sepatu, tekstil, onderdil mobil dan sebagainya. Dalam pemasaran, spesialisasi ditunjukkan dengan adanya speciality store, suatu took khusus yang hanya menjual barang-barang tertentu, seperti : took elektronik khusus alat rumah tangga, took sepatu, boutique, dan lain sebagainya;
b. Interdepence; Karena bisnis bergerak dalam bidang tertentu, maka satu perusahaan tergantung kegiatannya pada perusahaan lainnya. Dia tergantung pada perusahaan angkutan yang mengangkut barang produksinya, dia membutuhkan telepon, pos, listrik, yang dikerjakan oleh sector lain. Pada konsep bisnis modern, saling jketergantungan dicirikan dengan munculnya value chain based management.
c. Produksi Masal; Barang yang dihasilkan dalam jumlah besar dan terus menerus dalam berbagai ukuran sehingga mudah dipilih oleh konsumen. Produsen membuat barang untuk orang-orang yang tidak dikenal, oleh sebab itu produsen harus mengetahui selera konsumen agar produksi yang dibuat secara masal mudah dipasarkan. Dengan adanya produksi masal dan barangnya laku di pasaran, maka akan timbul keuntungan baik bagi bisnis itu sendiri maupun bagi masyarakat dan Negara.
Produksi masal dalam dunia bisnis, akan mendatangkan keuntungan karena adanya efisiensi penggunaan faktor produksi. Dengan adanya efisiensi, keuntungan pengusaha meningkat, keuntungan diperoleh digunakan lagi untuk memperluas bisnisnya, tenaga kerja baru dipekerjakan, upah dapat ditingkatkan atau harga jual dapat ditekan. Efisiensi dalam segala bidang akan mendatangkan keuntungan berlipat ganda.
Oleh sebab itu para pengusaha selalu mencari titik efisiensi yang paling maksimal melalui produksi masal. Produksi masal dengan segala bentuk penghematan dilakukan dengan cara :
a. Mekanisasi : yaitu menggunakan mesin serba otomatis dan canggih dengan mengkombinasikan teknologi canggih. Penanganan bahan baku, sisitem control yang akurat, penggunaan computer dan alat angkut serta alat angkat yang serba otomatis.
b. Spesialisasi : Masing-masing tenaga melakukan pekerjaan yagn sudah tertentu sehingga mereka benar-benar ahli dalam bidang tersebut.
c. Standardisasi : yaitu dibuatkan ukuran standar dari barang yang dihasilkan,sehingga menimbulkan penghematan dalam pemakaian bahan, waktu karena semua barang telah mempunyai ukuran dank ode tertentu.
d. Sarana Komputer : Penggunaan komputer secara luas dan menyeluruh akan menghasilkan efisiensi tingkat tinggi, pengawasan pun dapat dilakukan secara detail dan teliti.
2. Etika Bisnis
Etika bisnis ialah ialah pengetahuan tentang cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal serta implementasi norma dan moralitas untuk menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Dengan persaingan yang ketat, pelaku bisnis sadar bahwa konsumen adalah raja sehingga perusahaan harus bisa merebut dan mempertahankan kepercayaan konsumen.
Kata “Etika” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung tiga arti. Dalam pengertian yang pertama etika adalah : nilai-nilai dan norma-norma moral yang dipakai oleh seseorang atau suatu kelompok sebagai pegangan bagi tingkah lakunya. Dengan lebih singkat arti yang pertama ini dapat juga disebut system nilai. Untuk arti yang kedua etika adalah kumpulan prinsip dan nilai moral yang mengatur perilaku suatu kelompok, khususnya suatu profesi. Dan dalam arti singkat etika dapat disebut juga kode etik.
Etika Bisnis merupakan penerapan etika secara umum terhadap perilaku bisnis. Secara lebih khusus lagi makna etika bisnis menunjukkan perilaku etis maupun tidak etis yang dilakukan manajer dan karyawan dari suatu organisasi perusahaan.
Dengan demikian pengertian etika bisnis ialah pengetahuan tentang cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal serta implementasi norma dan moralitas untuk menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
3. Mengapa Bisnis Harus Etis ?
Ada (7) Tujuh alasan yang mendorong suatu perusahaan untuk menjalankan bisnisnya secara etis, antara lain sebagai berikut :
1. Meningkatnya harapan public agar perusahaan menjalankan bisnisnya secara etis;
2. Agar perusahaan dan para pekerja tidak melakukan berbagai tindakan yang membahayakan stakeholder lainnya;
3. Penerapan etika bisnis di perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan;
4. Penerpan etika bisnis seperti kejujuran, menepati janji dan menolak suap;
5. Perusahaan terhindar dari penyalahgunaan yang dilakukan karyawan maupun competitor yang bertindak tidak etis;
6. Penerapan etika bisnis secara baik dapat menghindarkan terjadinya pelanggaran hak pekerja oleh pemberi kerja;
7. Penerapan etika bisnis untuk mencegah agar perusahaan tidak memperoleh sanksi hukum.
Suatu perusahaan dalam menciptakan etika bisnis, ada beberap hal yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri;
2. Pengembangan tanggungjwab social (Social responsibility);
3. Memperhatikan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi;
4. Menciptakan persaingan yang sehat;
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”;
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Kolusi dan Komisi);
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar;
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah;
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama;
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati;
11. Perlu adanya etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif berupa peraturan perundang-undangan
Secara sederhana etika bisnis diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hokum. Tetapi dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak terlepas dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas.
Binsis tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hokum sebagai pemasok, pembelim penyalur, pemakai dan lain-lain. Sebagai bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada dalam masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya baik antar sesame pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung.
III. PEMILIHAN LOKASI
1. Pentingnya Lokasi Bisnis
Perkembangan bisnis terkadang sangat tergantung pada lokasi bisnis. Lokasi bisnis pada daerah yang strategis akan sangat menguntungkan bagi seseorang, karena dengan lokasi yang strategis tersebut, bisnis akan terbantu untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Digunakan kata lokasi karena lokasi bersifat tegas yang berarti tempat secara fisik. Secara Yuridis formal lokasi menunjukkan alamat dan identitas yang jelas dimana bisnis berkantor.
Dengan semakin berkembangnya kehidupan manusia, serta semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang bermunculan maka pemilihan lokasi bisnis ini sudah tidak mungkin ditentukan secara spekulatif.
2. Cara Penentuan Lokasi Bisnis
Dalam teori marketing min (bauran pemasaran), ada 4 (empat) hal utama pemasaran, yaitu product, price, place, dan promotion, disingkat 4P. Kita harus memiliki kemampuan meramu dan mendesain 4 hal itu agar bisa suskses. Jika kita sudah menetapkan produk yang akan dijual, maka kita harus bisa menentukan 3 hal lainnya, yaitu harga, lokasi dan promosi. Produk bermutu tanpa disertai promosi dan harga yang pas akan menyulitkan perkembangan dalam usaha yang kita lakukan.
Untuk menentukan lokasi bisnis, terdapat dua macam cara yang dapat dilakukan. Kedua cara tersebut adalah : 1. Cara Kualitatif 2) Cara Kuantitatif.
1. Cara Kualitatif: Cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi. Ukuran penilaian dinyatakan dalam : sangat baik (sb), baik (b), cukup baik (cb), kurang baik (kb) dan tidak baik (tb).
2. Cara Kuantitatif : dari hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor (nilai) pada masing-masing criteria. Dengan contoh pada ukuran diatas, ditetapkan nilai untuk masing-masing kriteria : sb = 5, b = 4, cb = 3, kb = 2, tb = 1.
IV. POTENSI BISNIS
1. Tahap-tahap Pengembangan Bisnis
Dalam melakukan kegiatan pengembangan bisnis, seorang bisnismen pada umumnya akan melakukan pengembangan kegiatan bisnis tersebut melalui tahap-tahap pengembangan bisnis sebagai berikut:
a. Memiliki Ide bisnis.
Awal bisnis seorang bisnismen berasal dari suatu ide bisnis. Ide bisnis yang dimiliki seorang bisnismen dapat berasal dari berbagai sumber. Ide bisnis dapat muncul setelah melihat keberhasilan bisnis orang lain (pengamatan). Selain ide bisnis dapat timbul karena adanya sense of business yang kuat dari seorang bisnismen.
b. Penyaringan idea atau Konsep bisnis.
Bisnismen akan menterjemahkan ide bisnis yang merupakan konsep bisnis yang merupakan penerjemah lebih lanjut ide bisnis ke dalam matra-matra bisnis yang lebih spesifik. Penyaringan tersebut dilakukan melalui suatu aktifitas penilaian kelayakan ide bisnis secara formal maupun yang dilakukan secara informal.
c. Pengembangan Rencana Usaha (Business Plan).
Bisnismen adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Komponen utama dari perancanaan bisnis yang akan dikembangkan oleh seorang bisnismen adalah perhitungan proyeksi rugi-laba dari bisnis yang dijalankan. Dalam menyusun rencana (Business plan), harus segera ditambahkan bahwa para bisnismen memiliki perbedaan yang mencolok dalam membuat rincian rencana bisnis.
d. Implementasi Rencana Bisnis dan Pengendalian Bisnis.
Rencana bisnis yang telah dibuat baik secara rinci maupun global, tertulis maupun yang tidak tertulis selanjutnya akan di implementasikan dalam pelaksana bisnis. Dalam kegiatan implementasi rencana bisnis, seorang bisnismen akan mengarahkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan seperti modal, material dan tenaga kerja untuk menjalankan kegiatan bisnis.
2. Ciri-ciri Bisnis yang Berhasil
a. Percaya diri
Bisnismen selalu yakin terhadap dirinya, berpikir bebas dan bersikap independen. Senantiasa bersifat optimis terhadap ramalan dan pandangan masa depan. Percaya diri, bisnismen mempunyai mutu kepemimpinan dan sifat dinamis, serta positip.
b. Berorientasikan Kemanusiaan
Bisnismen mempunyai hati yang lembut, mudah bergaul dan berkawan dengan orang-orang di sekelilingnya, tidak membedakan apakah orang tersebut klien, pesaing atau pegawainya.
c. Berorientasikan Tugas dan Keputusaan
Bisnismen akan terus bekerja keras dan mempunyai keinginan semangat baja untuk terus bekerja dan berusaha, tahan banting dan bersungguh-sungguh dalam bisnisnya.
d. Sikap Keaslian Ide dan Kreatif
Bisnismen selalu memikirkan tentang konsep asli atau original dan mempunyai pemikiran yang kreatif dan selalu mencoba memperbaharui barang dan jasa yang telah dicipta dan ditunjukkan di pasaran.
e. Berorientasikan Masa Depan
Bisnismen senantiasa memandang ke depan dan tidak menoleh ke belakang dalam kegiatannya, serta mempunyai pandangan meluas tentang masa depan dan kesempatan yang ada.
f. Bersedia mengambil resiko
Bisnismen merupakan orang yang senantiasa bersedia menghadapi dan menanggung resiko dan menganggap bahwa lebih tinggi resikonya maka lebih tinggilah kemungkinan untung yang akan diperolehnya.
g. Kemampuan Membuat Keputusan
Bisnismen harus bisa membuat keputusan, mengetahui masalah yang dihadapi di masa depan serta mengetahui berbagai informasi untuk membuat keputusan.
h. Berorientasikan Perencanaan
Bisnismen selalu mempunyai upaya untuk merencanakan semua kegiatannya. Perencanaan ini dapat menyelaraskan semua aspek yang berkaitan dengan tindakannya pada masa depan.
i. Kemampuan Mendirikan Perusahaan
Bisnismen dapat mengelola segala kegiatan, pegawai dan perusahaannya, dapat menggunakan potensi yang dimiliki orang sekelilingnya untuk mengelola perusahaan dan aktivitasnya.
j. Kemampuan Manajemen
Bisnismen juga dikatakan mempunyai kemampuan yang alamiah untuk memimpin dan mengelola organisasi dan bisnisnya. Ia dapat mewujudkan kerja secara tim atau kelompok dan dapat memberikan efek yang menyeluruh dalam manajemen dan menjamin keberhasilan bisnisnya.
3. Mengapa belajar bisnis
Dalam dunia bisnis, keahlian itu bisa dibeli, jika kita tidak ahli dalam mengelola keuangan, sedangkan penjualan kita terus berkembang. Untuk itu kita bisa merekrut tenaga keuangan yang pintar. Hal yang tidak bisa dibeli adalah semangat dan cita-cita yang kuat untuk memulai dan mengembangkan usaha. Jika mau sukses maka kita harus mempunyai mentalitas wirausaha.
Dalam memulai suatu bisnis tidak serumit yang dibayangkan. Kebanyak orang ingin terlihat sempurna sehingga mempersiapkan sesuatu dengan cara berlebihan. Untuk memulai belajar bisnis ada baiknya mulai membentuk dan menentukan cara berpikir terhadap dunia bisnis. Cara berpikir seseorang akan berpengaruh terhadap bisnis yaitu sebagai berikut, langkah-langkah yang harus diambil untuk belajar bisnis :
· Memilih jenis bisnis sesuai pilihan yang menyenangkan;
· Memilih dan menentukan pasar yang sesuai dengan kegiatan atau bisnis tersebut;
· Mencari informasi tentang pesaing untuk mengukur kemampuan dan membangun usaha.
Setelah melihat dunia persaingan bisnis, akan ditemukan berbagai permasalahan. Untuk itu, sebaiknya seseorang yang akan memulai bisnis harus mulai meminimalisir resiko-resiko yang muncul terhadap bisnis tersebut, mencari solusi yang terbaik atau tepat dalam pemecahan permasalahan tersebut, serta mempelajari kondisi lingkungan luar yang dapat menjadi pesaing bisnis tersebut. Dalam memulai suatu bisnis, ramuan pemasaran (marketing mix) juga menjadi faktor penentu keberhasil suatu bisnis. Ramuan pemasaran tersebut meliputi :
a. Product
Mencakup keragaman produk, mutu, desain, karakteristik, merek dagang, kemasan, ukuran, pelayanan, dan jaminan.
b. Price
Mencakp harga agen, harga eceran, diskon, kemudahan,system pembayaran, dan fasilitas kredit. Harga merupakan factor penting suksesnya sebuah produk dijual di pasar.
c. Place
Mencakup lokasi usaha, distribusi produk, persediaan barang. Jika sudah memiliki produk yang baik sesuai dengan permintaan pasar dan banyak orang tertarik, tetapi orang kesulitan mencarinya maka bisnis Anda akan gagal.
d. Promotion
Promosi merupakan senjata ampuh untuk membujuk konsumen supaya membeli. Ada lima cara promosi yang umum dilakukan pebisnis, yaitu direct selling, sales promotion, public relation, publication dan advertising.
Keberhasilan suatu bisnis merupakan milik semua orang. Siapapun kita, kesehatan untuk berbisnis akan terus tumbuh, seperti semboyan berikut ini :
- Kecil adalah modal untuk menjadi besar;
- Kalah adalah modal untuk menjadi menang;
- Gagal adalah modal untuk menjadi sukses.
V. KESIMPULAN
Sebagai makhluk sosial, yang memiliki berbagai macam kebutuhan yang berkembang dan meningkat yang harus dipenuhinya, maka ia harus merubah dirinya dan berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannuya, maka ia perlu untuk belajar dan memulai berbisnis, dimulai dari yang kecil dan lama kelamaan menjadi besar.
Jika kita ingin menjadi sukses maka kita harus mempunyai mentalitas wirausaha yang didukung oleh cita-cita yang kuat untuk menjadi seorang wirausahawan yang sukses.
Langganan:
Postingan (Atom)