WARALABA
Disusun Oleh :
Muhammad Iqbal K
Kelas : 1EB11
NPM : 24210736
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
MARGONDA – DEPOK 2010.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Waralaba atau Franchising (bahasa Prancis) untuk kejujuran atau kebebasan adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Banyak para pencari kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi yang diminta oleh perusahaan karena kurangnya bekal keterampilan yang dimikili. Keadaan bertambah para saat krisis global mulai menghantam perekonomian di Negara kita. Dampak krisis yang terjadi sepuluh tahun yang lalu pun masih sangat terasa ditambah lagi dengan tambahan krisis yang dipicu oleh krisis financial yang melanda Negara “paman Sam” akibat kesalahan pengelolaan kredit perumahan itu.
Sementara bagi mereka yang bekerja pun banyak mengalami stagnasi karena berbagai sebab. Juga mungkin pekerjaan yang dijalaninya bukan didasarkan atas factor kesukaan alias hanya demi untuk mendapatkan pekerjaan saja. Sekarang ini banyak para pekerja atau karyawan yang bekerja asalkan diterima bekerja dan mau menerima bayaran yang relative, kecil yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang justru semakin hari kian bertambah. Akibatnya besar pasak dari pada tiang. Ini tentu akan mempersusah diri saja, Lalu kenapa tidak memilih jalur wirausaha saja sebagai solusi?
Menentukan bidang usaha yang akan Anda tekuni, tentunya Anda harus mempertimbangkan bidang usaha yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan pribadi Anda. Memang banyak orang berkhayal untuk menjadi wirausahawan sukses. Namun bagaimana bias bicara sukses, kalau dalam memulai saja Anda masih mengalami ketakutan? Ya, ketakutan untuk mengambil resiko dan ketidakpastian tentang masa depan telah menjadi hambatan banyak orang untuk tidak berpindah kwardran dan berkecimpung manjadi seorang usahawan.
Tanpa disadari banyak orang menyalahkan factor danalah yang selalu menjadi kambing hitam. Sebenarnya, modal untuk menjadi seorang wirausahawan bukan hanya bergantung pada factor dana saja tetapi juga pada berbagai keterampilan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis usaha yang dipilih, ditambah oleh factor keberuntungan yang hanya sepersekian persen saja. Kontrol diri dan sesuaikan gambaran bisnis ideal seperti apa yang ingin Anda tekuni.
Banyak orang yang menunda-nunda berbisnis karena ide bisnisnya tidak dapat diwujudkan, berbagai alasan seperti karena modal tidak mencukupi, tidak sesuai dengan bidang keahlian atau malu karena peluang bisnis yang ada sekarang hanya sekedar bisnis ecek-ecek, tidak keren, dan sebagainya. Mereka menunggu keajaiban yang tidak kunjung datang sehingga mereka memilih mengabaikan peluang usaha yang telah ada dimana menurut mereka keuntungannya kecil dan tidak menarik, mereka berkhayal untuk mengembangkan bisnis besar atau memperoleh proyek besar tanpa didukung asset dan fasilitas penunjang yang diperlukan.
Sebaiknya Anda mulai dengan hal-hal yang Anda mampu untuk mengerjakannya sekarang juga, meskipun Anda merasa peluang bisnis yang ada saat ini kurang menarik namun bersabarlah, boleh jadi suatu hari Anda akan menemukan peluang bisnis baru yang lebih baik dengan sarana bisnis pertama yang telah Anda rintis. Bisa jadi Anda akan menemukan partner bisnis atau pemodal besar yang bersimpati kepada Anda karena kejujuran dan kualitas kerja Anda sekarang. Jalani dulu apa adanya, just do it! Anda tidak akan pernah tahu kalau Anda tidak pernah mencoba.
Apa sih kewirausahaan itu? Sebelum istilah wirausaha menjadi begitu populer seperti sekarang ini, dulu sering kita dengar istilah wiraswasta. Kata wiraswasta berasal dari Wira yang berarti utama, gagah, berani, luhur, teladan atau pejuang. Swa berarti sendiri dan Sta berarti berdiri. Jadi wiraswasta (entrepreneur) berarti pejuang yang utama, gagah, luhur, berani dan layak menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri diatas kaki sendiri.
Definisi kewirausahaan memang banyak dibuat oleh para ahli, tetapi mereka melihat dari perspektifnya masing-masing. Agar pengertian kewirausahaan dapat diterapkan sesuai dengan lingkungan negara kita, maka telah disepakati definisinya sebagai berikut ini.
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa dan negara. Menjalani profesi sebagai seorang wirausahawan juga merupakan perbuatan yang dapat membantu negara bila usaha yang dilakukan fair, memenuhi prosedur, memberikan devisa bagi negara dari sektor penerimaan pajak, dan juga dapat memberikan banyak kesempatan kerja bagi orang banyak.
1.2 Tujuan
Merespon antusisme pasar ini, membuka peluang usaha bagi seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung menjadi mitra JogjaCamp. Sistem yang akan dipakai JogjaCamp adalah franchise atau waralaba. Sistem waralaba ini dirancang khusus dengan tujuan memberikan berbagai kemudahan bagi setiap pemegang lisensi waralaba.
Keuntungan Menjadi Pewaralaba JogjaCamp
1. Setiap Pewaralaba tidak harus memiliki kemampuan khusus dibidang web development, karena tim JogjaCamp akan mensupport pewaralaba secara teknis bahkan melayani calon customer pewaralaba secara online.
2. Setiap Pewaralaba tidak harus menyediakan tempat khusus seperti kantor, pewaralaba biasa menjalankan bisnis ini di rumah atau di warnet atau dimanapun, selama disana terdapat computer yang terkoneksi dengan internet.
3. Resko kecil.
4. Modal awal terjangkau.
5. Penghasilan besar
6. Brand JogjaCamp yang telah dikenal luas sebagai perusahaan software web dengan layanan terbaik. Akan sangat memudahkan Anda sebagai pewaralaba untuk mendapatkan customer.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Waralaba
Menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa
2.2 Jenis-jenis waralaba
Usaha waralaba atau bisnis waralaba, apalagi jika memilih waralaba makanan tentu saja sangat menggiurkan. Selain banyak tersedia waralaba murah, banyak franchise dari kategori ini yang terbukti tumbuh besar. Sebut saja KFC yang merupakan franchise asing, dan franchise lokal Es Teler 77 yang juga sukses dengan produk makanannya. Jika kita urutkan, pasti akan lebih panjang lagi daftar waralaba makanan ini.
Mengapa franchise makanan bisa begitu sukses? Pertama, tentu saja karena semua orang butuh makan. Lebih dari itu, makan-makan kini justru menjadi life style. Semakin bertebarannya tayangan kuliner di tv dan menjamurnya mal hingga ke pelosok daerah jelas sangat mendukung tren ini.
Kedua, franchise selalu identik dengan standar pelayanan, mutu produk, dan harga yang ditawarkan. Dalam keadaan “kurang informasi”, misalnya saat bepergian, orang cenderung akan memilih franchise karena di mana pun pelayanan, produk, dan harganya sama. Dengan makan di gerai McDonald misalnya, seorang konsumen lebih mendapat kepastian ketimbang mencoba-coba lokasi makanan yang sama sekali baru yang berisiko harus membayar harga tinggi tapi dengan rasa yang pasaran.
Ketiga, waralaba makanan begitu sukses karena dunia kuliner di negeri ini begitu kaya raya. Hasil alam kita banyak yang bisa diubah menjadi kudapan yang mampu memikat lidah. Karena itu pula, banyak orang optimistis bahwa franchise lokal akan mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Keempat, waralaba mampu meningkatkan gengsi sejumlah makanan tradisional. Siapa yang tidak suka makan ketela atau singkong? Dengan waralaba, makanan yang tadinya biasa saja ini bisa “naik pangkat” dengan merek generik “tela-tela” dan terbukti disukai banyak orang.
Kelima, skala franchise makanan juga sangat lebar dari investasi miliaran per outlet hingga jutaan rupiah saja untuk kelas kaki lima. Yang cilik pun hasilnya tetap “maknyuss” karena penyebarannya bisa relatif cepat.
Apa pun alasannya, prospek waralaba makanan tetap moncer sekalipun di musim krisis ekonomi global seperti saat ini. Saat perut keroncongan, pasti orang akan segera mencari gerai makanan.
a. Peluang Usaha “Sausan Kebab”
Makanan khas Timur Tengah kini semakin digemari masyarakat Indonesia. Tak heran jika peluang usaha dengan menu utama kebab saat ini banyak bermunculan. Nah, jika kita tertarik untuk membuka bisnis kebab bisa mempelajari paket usaha yang ditawarkan Sausan Kebab.
Paket kemitraan yang ditawarkan ada tiga jenis: Paket 1 (investasi Rp. 15-25 juta), Paket 2 (investasi Rp.55 juta), dan mini resto (segera launching).
Sausan Kebab menawarkan sejumlah variasi menu. Selain menu kebab, ada juga Bakso Seafood, Nasi Goreng Kebab, Mie Goreng Kebab, Kwetiau Kebab dan Minuman Bubble.
b. Mengunyah laba dari waralaba bakso
Siapa yang tidak suka makan bakso? Niscaya, hampir sebagian besar masyarakat di negeri ini gemar mengudap panganan bola daging ini. Wajar jadinya jika penjual keliling dan gerai bakso masih terus menjamur.
Salah satu pelaku usaha yang mencoba peruntungannya di bisnis bakso adalah Bambang Widyatmo. Dengan merek dagang Bakso Tik-Tok, dia menekuni usaha tersebut di Surabaya, Jawa Timur.
Saat ini, ada lima gerai warung Bakso Tik-Tok yang menyediakan berbagai menu bakso dan mi. Satu berada di Gresik dan sisanya tersebar di Surabaya. "Warung Bakso Tik-Tok ini sudah ada sekitar 15 tahun lalu,” kata Bambang.
Berbagai menu makanan yang tersedia di Bakso Tik-Tok, antara lain, bakso polos, mi bakso, bakso campur, bakso urat, mi ayam, mi ayam bakso, dan siomay. Harga setiap menu di Bakso Tik-Tok Rp 6.000-Rp 9.000 per porsi.
Faktor usia gerai Bakso Tik-Tok yang terbilang senior di Surabaya mampu mendatangkan omzet jutaan rupiah per hari bagi Bambang. "Di gerai pusat Surabaya, omzet sehari bisa sampai Rp 5 juta hingga Rp 6 juta," imbuhnya. Sedangkan di cabang lain bisa mencapai Rp 2 juta per hari.
Demi semakin melebarkan sayap bisnisnya, mulai Agustus 2010, Bambang membuka peluang waralaba bagi masyarakat yang berminat menjalankan usaha ini. Saat ini, Bambang sudah mendapatkan lima permintaan dari beberapa calon investor. “Permintaan waralaba antara lain berdatangan dari Semarang, Pasuruan, Mojokerto dan Jombang,” katanya.
Sebagai tahap awal, Bambang baru menawarkan satu paket waralaba, yakni miniresto dengan ukuran gerai minimal 4 x 10 meter. Jika ingin menjadi terwaralaba Bakso Tik-Tok, Bambang mematok modal awal Rp. 30 juta. Investasi sebesar itu terdiri dari peralatan lengkap seperti rombong mie, dandang bakso, peralatan makanan dan minuman, kompor, blender, termos serta botol sambal dan saos.
Termasuk Franchise Fee
Selain itu, terwaralaba juga mendapat bahan baku awal, seragam, spanduk, dan banner Bakso Tik-Tok. Investasi itu sudah termasuk franchise fee yang berlaku tanpa batas waktu sebesar Rp. 15 juta.
Namun, terwaralaba masih harus menyediakan peralatan tambahan boks pendingin alias freezer. Terwaralaba juga mesti menyediakan seperangkat meja dan kursi.
Pada tahap selanjutnya, Bambang tidak akan memasok bahan baku bakso. Jadi, terwaralaba harus mencari bahan baku sendiri. "Kami hanya memberikan resep baksonya, “Kami hanya memberikan resep baksonya,” kata Bambang. Namun, dia akan memberikan pelatihan kepada calon karyawan terwaralaba sebelum usahanya berjalan.
Dengan investasi awal yang tidak sedikit, terwaralaba harus bisa menargetkan mozet usaha Rp. 800.000 per hari. “Ini agar bisa mencapai target balik modal sekitar lima bulan,” imbau Bambang.
Konsultan wirausaha, A. Khoerussalim, menilai, paket waralaba seperti yang ditawarkan Bakso Tik-Tok hingga kapan pun masih akan memiliki pasar Prospektif. Sebab, pasar makanan ini tidak mengenal musim dan segmentasi umur. “Asal rasanya enak, lokasi dan pelayanannya cocok, bisnis bakso bisa bertahan, “ kata Khoerussalim.
Tapi, dia menyarankan agar calon mitra harus pintar menghitung ulang biaya investasi dengan fasilitas yang didapat. Sebab, menjalankan cabang dengan manajemen sendiri berbeda dengan system kemitraan. “ Sistem kemitraan pun harus ditelisik, dengan menyakinkan mitra bahwa investasi mereka bisa kembali, “ kata Khoerussalim.
c. Peluang Usaha Gerai Cuci Motor ”CAPLIN”
Tata cara pembelian:
1. Tentukan produk yang anda inginkan
2. Pembayaran dapat dilakukan via transfer
3. Setelah pembayaran kami terima, barang pesanan anda langsung kami kirimkan
PAKET SEDERHANA = Rp. 4.488.000,- nett (124)
Harga belum termasuk packaging peti kayu dan biaya kirim
Daya listrik yang dibutuhkan hanya 750 Watt.
Isi daripada paket tersebut adalah:
• 1 unit kompresor BC 075 DMTR
• 1 unit tabung snow 20 liter
• 1 unit mesin steam engine bensin lengkap dengan selang steam dan gun steam
• 5 liter konsentrat/biang shampoo ice cream
• 4 liter semir ban KW 1
2.3 Strategi Waralaba
Bagi kita yang ingin berusaha namun tidak mempunyai modal yang terlalu besar bisnis waralaba bisa jadi merupakan jawabannya. Tentunya tidak sembarang waralaba yang bisa Anda pilih. Menurut Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar, ada kiat-kiat tertentu dalam memilih usaha waralaba yang baik.
Bisnis waralaba yang baik adalah usaha yang dibutuhkan sehari-hari yaitu makanan, minuman, pendidikan, salon, bengkel, bidang ritel. Selain itu, Anang mengatakan ada beberapa daerah yang berpotensi mengembangkan produknya, untuk waralaba seperti di Jawa Tengah dan Yogyakarta cocok dengan makanan dan batiknya, dan untuk Bali dengan produk kerajinan kayu dan pakaian.
Anang juga mengingatkan agar para pemodal sebaiknya berhati-hati dalam menentukan dan mengambil peluang usaha melalui waralaba. Mengingat sekarang ini sering terjadi kerancuan antara waralaba (franchise) dengan bussiness opportunity (BO).
Konsep waralaba yang secara legal dan dalam PP No. 42 tahun 2007 dijabarkan bahwa waralaba harus terbukti benar-benar menguntungkan, selain itu proses aplikasi bisnisnya mudah diterapkan dan diajarkan kepada pengambil pewaralaba dan lain-lain. “Franchise itu sudah pasti business opportunity (BO), tetapi BO belum tentu franchise,” kata Anang.
Ia juga mencatat ada dua hal yang penting dalam menentukan waralaba diantaranya masalah keteraturan zona wilayah persebaran unit waralaba di setiap daerah. Apakah pihak pemberi waralaba membatasi para pelaku yang bermain di wilayah tertentu atau tidak. Sehingga tidak terjadi persaingan antar sesama pewaralaba.
III. KIAT MEMILIH WARALABA
Untuk memilih jenis waralaba yang kita akan jadikan usaha, berikut ini ada beberapa kiat dan tips memilih waralaba, antara lain adalah :
1. Jangan minder saat berhadapan dengan staf bisnis waralaba. Biarpun mereka berhak menyeleksi Anda, sesungguhnya mereka juga membutuhkan Anda. Karena itu manfaatkan sesi-sesi wawancara dengan mereka untuk menggali habis kondisi usaha waralaba. Mereka boleh menggali informasi seputar kepribadian dan kondisi keuangan investor. Anda pun seharusnya bisa menggali berbagai informasi mendalam tentang perusahaan penyelenggara waralaba;
2. Coba kenali latar belakang perusahaan atau sang pengusaha, bonafiditas, pengalaman, potensi pasar, peta persaingan, serta keunggulan dan keunikan produk atau sistem mereka. Dari serangan balik wawancara itu Anda bisa meraba sikap mereka. Cara dan sikap ketika menjawab pertanyaan bisa Anda jadikan tolok ukur kultur usaha mereka. Semakin mereka terbuka, semakin baik. Semakin mereka misterius dan tertutup, ya semakin buruk. Ingat, kelak Anda harus saling bertukar informasi dengan mereka. Bayangkan dan perkirakan apakah Anda bisa berkomunikasi secara nyaman dengan mereka kelak?;
3. Jangan segan menyelidiki kondisi keuangan pewaralaba. Kinerja mereka di masa lalu bisa menjadi pantulan prospek usaha Anda di masa depan. Pewaralaba yang baik tak akan segan membagi informasi penting ini. Waralaba yang layak pilih adalah perusahaan yang telah menghasilkan untung selama bertahun-tahun, setidaknya lebih dari 3 tahun. Tanyakan pula kinerja cabang atau gerai milik terwaralaba lama. Apakah mereka untung atau malah gulung tikar. Kalau tutup sebabnya apa, begitu pula kalau sukses resepnya apa. Tak ada salahnya kalau Anda mencoba menggali informasi langsung dari terwaralaba lama yang lebih dulu beroperasi;
4. Pilihlah brand waralaba yang sudah dikenal masyarakat. Sebagian brand waralaba luar negeri tak dikenal di sini. Tapi, kalau nama mereka cukup terkenal secara Internasional, layaklah untuk dipertimbangkan. Jadi jangan segan menyelidiki reputasi mereka lewat internet atau kenalan di luar negeri;
5. Bisnis waralaba bukanlah deposito atau obligasi pemerintah yang berbunga tetap. Karena itu, jangan pertaruhkan seluruh kekayaan Anda pada bisnis yang ingin Anda masuki. Sehebat apa pun waralaba yang hendak Anda ikuti, resiko bisnis tetap ada. Soalnya, ada banyak faktor ekonomi yang tidak berada dalam kendali perusahaan atau pelaku ekonomi mana pun, sehebat apa pun sistem dan keunggulan mereka;
6. Pelajari dan cermati draf kontrak sebaik-baiknya. Jangan terburu-buru menganggukkan kepala dan berjabat tangan tanda sepakat. Ingat, semua kewajiban dan hak Anda tercatat dalam dokumen kontrak. Jadi, jangan sampai kontrak itu nantinya hanya merugikan Anda.
IV. Alasan Memilih Waralab Multiplus
Multiplus tidak pernah memberikan jaminan sukses, Setiap bisnis memiliki resiko. Semua informasi yang digunakan di situs ini adalah ilustrasi. Calon terwaralaba diharapkan untuk melakukan investigasi sendiri dan tidak serta merta memutuskan berinvestasi hanya berdasarkan informasi yang tercantum di situs ini.
1. Usaha Yang Terbukti Menguntungkan :
Multiplus menyediakan produk dan layanan yang dibutuhkan oleh para pelaku bisnis. Setiap produk dan layanan memiliki daur hidup yang panjang (bukan bisnis musiman) dan dikonsumsi oleh banyak pelanggan setia. Bahkan di Amerika, layanan bisnis termasuk salah satu dari sepuluh jenis usaha yang paling cepat perkembangannya (www.franchise.org) Konsep waralaba Multiplus telah terbukti mendapatkan respons positif dari pelanggan sehingga berkembang menjadi > 100 gerai secara nasional.
2. Jutaan Pelanggan Setia
Multiplus adalah yang pertama memperkenalkan konsep pusat layanan bisnis terintegrasi dan membangun kesadaran merek yang kuat sebagai penyedia layanan bisnis terbaik. Ada lebih dari 10.000.000 kunjungan pelanggan setiap tahun dan angka ini dipastikan akan melonjak 2 x sejak diperkenalkannya program keanggotaan yang canggih yang berlaku (online) di seluruh cabang Multiplus sejak pertengahan 2006. Pelanggan akan mendapatkandiskon gerai dan merchant yang luar biasa, mengumpulkan point reward yang besar, dan berhak ikut dalam undian hadiah setiap kali mereka menggunakan layanan Multiplus (* total kunjungan pelanggan di 85 outlet per tahun).
3. Bantuan Pewaralaba
Bantuan dari pewaralaba adalah kunci utama sebuah konsep waralaba yang sukses. Bantuan Multiplus dimulai ketika calon terwaralaba menghubungi untuk minta informasi waralaba. Multiplus membantu menjelaskan keunggulan dan kelemahan bergabung dengan sebuah sistem waralaba, survei dan memilih lokasi yang tepat, membimbing dan supervisi aktivitas pengembangan gerai hingga pembukaan gerai. Setelah pembukaan gerai, komitmen Multiplus untuk membangun dan mempertahankan hubungan erat yang saling menguntungkan antara pewaralaba dan terwaralaba terus berlanjut melalui bantuan-bantuan. Multiplus memberikan pelatihan rutin, sertifikasi keahlian karyawan, promosi dan pemasaran, dan kelompok diskusi. Setiap gerai terwaralaba akan disupervisi ketat oleh seorang Franchise Relations Officer yang membantu melakukan audit kinderja gerai, analisa dan menawarkan solusi masalah oeprasional gerai, serta update sistem TI dengan software kontrol keuangan yang canggih dan real time.
Multiplus telah mengidenfitikasi sebab-sebab dan mengurangi resiko kegagalan dalam menjalankan sebuah konsep waralaba yang teruji. Manual dan prosedur operasional standar yang dimiliki Multiplus sangat lengkap dan sering dianggap sebagai salah satu yang terbaik di industri layanan bisnis. Terwaralaba tidak memerlukan pengalaman sebelumnya yang berhubungan dengan layanan bisnis dan memerlukan waktu belajar yang lebih singkat untuk dapat mengoperasikan waralaba layanan bisnis yang sukses dan menguntungkan. Selain itu, terwaralaba tidak perlu membuang biaya yang sangat besar untuk uji coba dan kesalahan yang dapat menyebabkan kebangkrutan.
V. PENUTUP
Waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
Menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba ialah: Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Rahasia sebuah sistem waralaba yang sukses dan kuat adalah memiliki profil terwaralaba yang tepat. Multiplus memiliki tahapan seleksi terwaralaba yang ketat untuk mendapatkan terwaralaba yang tepat. Multiplus tidak mengutamakan “uang” daripada komitmen. Profil bekerja keras dan berkomitmen penuh untuk secara aktif terlibat pada operasional gerai dan kegiatan meningkatkan kekuatan merek. Uang selalu menjadi yang terakhir mengingat Multiplus memiliki hubungan yang cukup erat dengan beberapa institusi keuangan yang dapat membantu calon terwaralaba mendapatkan modal kerja.
Terwaralaba Multiplus sangat berfariasi mulai dari profesional, pemilik usaha, arsitek, dokter, pegawai sipil, pengacara hingga pendeta. Mereka sebagian besar adalah orang-orang muda yang dinamis yang memiliki visi yang sama yait membangun sebuah usaha yang menguntungkan sebagai bagian dari sebuah jaringan waralaba yang kuat. Masukan terwaralaba yang berharga selalu menjadi kontribusi utama untuk pengembangan sebuah sistem waralaba yang lebih kuat dan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan berkaitan dengan waralaba di Indonesia saat ini terdiri atas:
1. Keputusan Menteri Perdagangan RI No. 12/M-DAG/PER/3/2006 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba.
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
3. Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
4. Undang-Undang No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
Usaha - Berita Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar