Jumat, 18 Januari 2013

PARADIGMA BARU INTERNAL AUDITOR



PARADIGMA BARU
INTERNAL AUDITOR



Oleh :
M. Iqbal K.

Tugas :
Softskill bahasa indonesia 2





Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
2013

I.              Pendahuluan

Perkembangan profesi internal auditing dalam era globalisasi saat ini sangat pesat, bahkan Internal auditor telah diakui keberadaanya sebagai bagian dari organisasi perusahaan (corporate governance) yang dapat membantu manajemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan, terutama dari aspek pengendalian.
Dimana dalam perkembangannya, telah terjadi perubahaan pandangan terhadap profesi internal auditor dari paradigm lama yang masih berorientasi pada mencari kesalahan (watchdog) menuju paradigm baru yang lebih mengedepankan peran sebagai konsultan dan katalis. Selain itu juga telah terjadi pendekatan baru dalam internal audit yaitu risk based audit approach.
The Institute of Internal Auditor pada tahun lalu (2001) telah melakukan redifinisi terhadap internal auditing. Dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu aktivitas independen dalam menetapkan tujuan dan merancang aktivitas konsultasi (consulting activity) yang bernilai tambah (value added) dan meningkatkan operasi perusahaan. Dengan demikian internal auditing membantu organisasi dalam mencapai tujuan dengan cara pendekatan yang terarah dan sistematis untuk menilai dan mengevaluasi keefektifan manajemen resiko (risk management) melalui pengendalian (control) dan proses tata kelola yang baik (governance processes).
Pengertian risk management secara umum merupakan pengelolaan risiko-risiko yang terkait dengan aktivitas, fungsi dan proses, sehingga suatu organisasi dapat meminimalkan kerugian (loss) dan memaksimalkan kesempatan (opportunity). Pengelolaan risiko meliputi identifikasi, analisis, assessment, penanganan, monitoring dan komunikasi risiko.



II.            KONSEP DASAR INTERNAL AUDIT
1.    Pengertian Internal Audit
Audit dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematis dengan pendekatan logis, terstruktur dan jelas dengan tujuan untuk pengambilan keputusan hasil temuan audit.
Sedangkan definisi audit internal seperti yang dikemukakan oleh M. Guy, Alderman, Winters (2002: 408) adalah suatu fungsi penilai independen yang dibentuk dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatannya sebagai jasa bagi organisasi. Tujuan utama audit internal adlaah untuk membantu anggota dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.

2.    Kode Etik Audit Internal
Ruang lingkup audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk memberi nilai tmabah dan peningkatan kegiatan suatu organisasi, dengan membantu organisasi tersebut mencapai tujuannya, melalui penilaian (evaluasi), peningkatan manajemen resiko, pengendalian (control), dan tata cara pengaturan perusahaan (corporate governance).
Auditor internal harus menjaga prinsip-prinsip kode etik sebagai berikut :
Integritas :             Integritas dari auditor internal menimbulkan kepercayaan dan memberikan basis untuk mempercayai keputusannya;
Objektif :                Auditor internal membuat penilaian yang berimbang atas hal-hal yang relevan dan tidak terpengaruh kepentingan pribadi atau pihak lain dalam pengambilan keputusan;
Confidential :   Auditor internal harus menghargai nilai-nilai dan kepemilikan atas informasi yang mereka terima dan tidak menyebarkan tanpa izin kecuali ada kewajiban profesional;
Kompetensi :        Auditor internal menerapkan pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan jasa audit internal.

Audit internal pada dasarnya merupakan bagian dari pengendalian internal. Pengendalian internal sendiri merupakan bagian integral dari proses manajemen, karena konsep dasar dari pengendalian intern (Haigney, 2005 dan Arens, 2007)



III.           PARADIGMA BARU VS PARADIGMA LAMA
            Peran internal auditor sebagai watchdog telah berlangsung lama sekitar tahun 1940-an, sedangkan peran sebagai konsultan baru muncul sekitar tahun 1970-an. Adapun peran internal auditor sebagai katalist baru berkembang sekitar tahun 1990-an.  Perbedaan pokok ketiga peran internal auditor  terlihat pada Tabel Perbedaan Pokok Peran Internal Auditor.

Tabel : Perbedaan Pokok Peran Internal Auditor.

URAIAN


WATCHDOG

CONSULTANT

CATALIST
Proses
Audit Kepatuhan (compliance Audit)
Audit Operasional
Quality Assurance
Fokus
Adanya Variasi (penyimpangan, kesalahan atau kesurangan dll)
Penggunaan sumber daya (resources)
Nilai (Values)
Impact
Jangka pendek
Jangka menengah
Jangka panjang
           
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan,sebagai berikut :
·      Peran watchdog meliputi aktivitas inspeks, observasi, perhitungan, cek & ricek yang bertujuan untuk memastikan ketaatan/kepatuhan terhadap ketentuan, peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan. Audit yang dilakukan adalah compliance audit  dan apabila terdapat penyimpangan dapat dilakukan koreksi terhadap system pengendalian manajemen. Peran watchdog biasanya menghasilkan saran/rekomendasi yang mempunyai impact  jangka pendek, misalnya perbaikan sistem & prosedur atau internal control;
·      Peran internal auditor sebagai konsultan diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasehat (advice) dalam pengelolaan sumber daya (resources) organisasi sehingga dapat membantu tugas para manajer operasional. Audit yang dilakukan adalah operational audit/ performance audit, yaitu menyakinkan bahwa organisasi telah memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien dan efektif (3E) sehingga dapat dinilai apakah manajemen telah menjalankan aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya. Rekomendasi yang dibuat oleh auditor biasanya bersifat jangka menengah;
·      Peran internal auditor sebagai katalis berkaitan dengan, sehingga internal auditor diharapkan dapat membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam pencapaian tujuan organisasi. Quality assurance bertujuan untuk meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan telah menghasilkan produk/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer. Dalam peran katalis, internal auditor bertindak sebagai fasilitator dan agent of change.  Impact dari peran katalis bersifat jangka panjang, karena focus katalis adalah nilai jangka panjang (longterm values)  dari organisasi, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan pemegang saham (stake holder).



IV.          PEMBAHASAN

Terdapat pergeseran filosofi internal auditing dari paradigma lama menuju paradigma baru, yang ditandai dengan perubahan orientasi dan peran profesi internal auditor. Pada abad 21 ini internal auditor lebih berorientasi untuk memberikan kepuasan kepada jajaran manajemen sebagai pelanggan (customer satisfaction). Internal auditor tidak dapat lagi hanya berperan sebagai watchdog, namun harus dapat berperan sebagai mitra bisnis bagi manajemen. Perbedaan antara paradigma lama (pendekatan tradisional) dengan paradigma baru (pendekatan baru) terlihat pada Tabel Perbedaan  Paradigma Orientasi dan Peran Profesi Internal Auditor.

Perbedaan Paradigma, Orientasi dan Peran Profesi Internal Auditor

URAIAN


PARADIGMA LAMA


PARADIGMA BARU
Peran
Watchdog
Konsultan & Katalis
Pendekatan
Detektif (mendeteksi masalah)
Prefentif (mencegah masalah)
Sikap
Seperti Polisi
Sebagai mitra bisnis/customer
Ketaatan/Kepatuhan
Semua policy/kebijakan
Hanya policy yang relevan
Fokus
Kelemahan/ penyimpangan
Penyelesaian yang konstruktif
Komunikasi dengan manajemen
Terbatas
Reguler
Audit
Financial/compliance audit
Financial, compliance, operasional audit.
Jenjang karir
Sempit (hanya auditor)
Berkembang luas (dapat berkarir di bagian/fungsi lain)



RISK BASED AUDIT APPROACH

Pendekatan risk based audit memerlukan keterlibatan internal auditor dalam risk assessment. Risk assessment menyoroti peran internal auditor dalam identifikasi dan analisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sikap proaktif dari internal auditor dalam mengenali resiko-resiko yang dihadapi manajemen dalam mencapai tujuan organisasinya. Internal auditor dapat menjadi mitra manajemen dalam meminimalkan resiko kerugian (loss) serta memaksimalkan peluang (opportunity) yang dimiliki perusahaan. Penentuan tujuan dan ruang lingkup audit serta alokasi sumber daya internal auditor sepenuhnya didasarkan pada prioritas tingkat resiko bisnis yang dihadapi organisasi. Dalam risk assessment terdapat 3 (tiga) konsep penting yaitutujuan (goal), resiko (risk) dankontrol (control). Tujuan merupakan outcome yang diharapkan dapat dihasilkan oleh suatu proses atau bisnis, Risiko adalah kemungkinan suatu kejadian/tindakan akan menggagalkan atau berpengaruh negative terhadap kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan bisnisnya, sedangkan control merupakan elemen-elemen organisasi yang mendukung manajemen dan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.
Agar risk based audit dapat berhasil dengan baik diperlukan kerjasama antara internal auditor dengan manajemen dalam melakukan control self assessment. Control self assessment merupakan proses dimana manajemen melakukan self assessment terhadap pengendalian atas aktivitas pada unit operasional masing-masing dengan bimbingan internal auditor.
Dalam hal ini, manajemen melakukan identifikasi resiko bisnis serta mengevaluasi apakah telah ada pengendalian yang dapat mengurangi resiko tersebut serta mengembangkan action plan untuk meningkatkan pengendalian yang ada. Manfaat utama dari control self assessment oleh manajemen adalah adanya kesadaran bahwa tanggungjawab untuk menilai risiko dan pengendalian aktivitas suatu organisasi berada ditangan manajemen sendiri sehingga dapat meningkatkan ownership of control.


V.           KESIMPULAN

Berdasarkan paradigma  baru profesi internal auditor tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut, pertama, pada era abad ke 21 ini peran internal auditor tidak dapat lagi hanya sebagai watchdog saja, namun perlu ditingkatkan perannya menajdi konsultan dan katalis bagai manajemen, sehingga internal auditor dapat menjadi mitra bisnis bagi manajemen. Kedua, internal auditor  perlu merubah pendekatan dalam melakukan audit, yaitu dari pendekatan tradisional menuju risk base audit approach.

DAFTAR PUSTAKA
Kaseli, Rhenald 2011. Change !, Tak peduli berapa jauh jalan salah yang Anda jalani, putar arah sekarang juga (manajemen perubahan dan manajemen harapan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Napitupulu, Paimin 2007. Pelayanan publik dan customer satisfaction. Alumni, Bandung.

Rangkuti, Freddy 2000. Business plan; teknik membuat perencanaan bisnis dan analisis kasus. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Zarkasyi, Moh. Wahyudin 2008. Good corporate governance; pada Badan Usaha manufaktur, perbankan, dan jasa keuangan lainnya. Alfabeta, Bandung.

Sabtu, 17 November 2012

Tugas bahasa Indonesia 2 (pertemuan 3)



NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 :
1.  HERI KURNIAWAN (23210252)
2.  MUHAMAD SOFIAN SEPTA (24210612)
3.  MUHAMMAD IQBAL (24210736)
Soal
Tugas kelompok : maksimal 3 mahasiswa

Temukan padanan kata dalam Bahasa Indonesia pada contoh berikut. Selanjutnya pilih 5 kata dari 25 kata yang tersedia dan buat contoh kata buat dalam bentuk kalimat efektif (tepat secara gramatikal Bahasa Indonesia).
1. Abnormal perfomance index
2. Adjustment
3. Adjusted price
4. Administrative expenses
5. Advance payment
6. Audit working paper
7. Automatic premium loan
8. Bank line
9. Blanket expense policy
10. Capital adequacy ratio (CAR)
11. Cash disbursement
12. Certified public accountant
13. Checking account
14. Collective rights of stockholders
15. Competitive bid
16. Completion bond
17. Conditional sale floater (insurance)
18. Consumer debenture
19. Continuous budget
20. Cost forecasting
21. Cost of goods sold
22. Economic entity
23. Economic class
24. Financial intermediary
25. Financial reporting
Jawaban :
SOAL
ARTI
PADANAN
Abnormal perfomanca index
Abnormal Kinerja Indeks
Daftar suatu pencapaian yang tidak sesuai dengan keadaan normal

Adjustment
Pengaturan
proses, cara, perbuatan mengatur

Adjusted price
Harga disesuaikan
jumlah uang atau alat tukar lain yg senilai dan pas

Administrative expenses
biaya administrasi
biaya yg dikeluarkan untuk pengurusan surat

Advance payment
pembayaran uang muka
pembayaran di awal saat terjadi jual beli barang atau jasa

Audit working paper
Pemeriksaan kertas kerja
hasil (pendapatan) memeriksa; periksaan; penyelidikan; pengusutan laporan keuangan

Automatic premium loan
Otomatis premi pinjaman
Garis badan usaha di bidang keuangan memberikan kredit dan jasa

Bank line
Lini Bank
Garis badan usaha dibidang keuangan
Blanket expense policy
Selimut beban kebijakan
Menyembunyikan kewajiban dalam rangkaian konsep dan asas yg menjadi garis besar dan dasar rencana dl pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (pemerintahan, organisasi, dsb);
Capital adequacy ratio (CAR)
Rasio kewajiban penyediaan modal (CAR)
perbandingan antara berbagai gejala yg dapat dinyatakan dng angka perihal kecukupan barang yg digunakan sbg dasar atau bekal untuk bekerja (berjuang dsb)

Cash disbursement
pengeluaran kas
perbuatan mengeluarkan (menghasilkan) sejumlah uang tunai yg disediakan untuk membayar pengeluaran yg kecil-kecil

Certified public accountant
Disertifikasi akuntan publik
Sertifikasi ahli keuangan yg bertugas memberikan layanan jasa akuntansi kpd masyarakat atas pembayaran tertentu

Checking account
rekening giro
rekening bank yg menatausahakan dana yg sewaktu-waktu dapat ditarik atau disetor oleh nasabah

Collective rights of stockholders
Hak kolektif pemegang saham
Kewenangan bersama yang dimiliki pemegang saham

Competitive bid
Tawaran kompetitif
Keadaan persaingan
Completion bond
penyelesaian obligasi
Keadaan surat utang berjangka (waktu) lebih dr satu tahun dan bersuku bunga tertentu, dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dr masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan;

Conditional sale floater (insurance)
Penjualan bersyarat (asuransi)
Proses pertanggungan (perjanjian antara dua pihak, pihak yg satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yg lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kpd pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yg menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dng perjanjian yg dibuat)

Consumer debenture
konsumen obligasi
pemakai jasa surat utang berjangka (waktu) lebih dr satu tahun dan bersuku bunga tertentu, dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dr masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan

Continuous budget
anggaran kontinyu
taksiran mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yg diharapkan untuk periode yg akan datang

Cost forecasting
biaya prediksi
taksiran mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yg diharapkan untuk periode yg akan dating

Cost of goods sold
Beban pokok penjualan
biaya umum (tidak langsung) yg tidak dapat dihindarkan berhubungan dng usaha pemasaran produk;

Economic entity
ekonomi entitas
Satuan yang berwujud mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (spt hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan)

Economic class
ekonomi kelas
Tingkatan mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (spt hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan)

Financial intermediary
perantara keuangan
Penghubung dalam proses pelaporan neraca dan laba rugi

Financial reporting
pelaporan keuangan
proses, cara,dan melaporkan neraca dan laba rugi


Kalimat efektif

1.      Pengaturan
Dalam  sistem akuntansi diperlukan pengaturan untuk merencanakan suatu laporan keuangan yang sistemetis .
2.      Pengeluaran kas
setiap laporan keuangan dalam suatu perusahaan  ada  rekening  pengeluaran kas.
3.      Biaya administrasi
Di dalam produk tabunganku BCA seorang nasabah bebas biaya administrasi .
4.      Biaya prediksi
Setiap akhir periode, akuntan harus menentukan biaya prediksi untuk kertas kerja perusahaan.
5.      Pelaporan keuangan
Pelaporan keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak internal dan eksternal dalam pengambilan keputusan .