Nama kelompok :
Heri Kurniawan ( 23210252 )
Muhammad Iqbal ( 24210736 )
Yusuf Fadillah ( 28210800 )
Tugas : Softskill Bahasa Inggris 2
Observation of Inventory = Pengamatan persediaan
* Observation Of Inventory Taking = Pengamatan perhitungan persediaan
* Occupancy Cost = Biaya pendiaman atau penetapan
* Office Equipment = Peralatan kantor
* Office Salaries Expense = Biaya gaji bagian kantor
* Office Supplies = perlengkapan kantor
* Office Supplies Expense = Biaya perlengkapan kantor
* One Time Voucher procedure = Prosedur pembuatan voucher sekaligus
* One Write System = Sistem sekali tulis
* Open Item Statement = surat pernyatan elemen-elemen terbuka
* Operating Assets = Akifa atau modal oprasi
* Operating Expense = Biaya usaha
* Operating Sales Budget = Anggaran operasional penjualan
* Operating Transaction = Transaksi operasional
* Opinion = Pendapat
* Opportunity Cost = Biaya kesempataan
* Ordering Cost = Biaya Pesanan
* Ordinary Repair = Reperasi luar biasa
* Organization Chart = Stuktur Ogranisasi
* Other General Expense = Biaya umum lainya
* Other Longterm Liabilities = Hutang jangka panjang lainnya
* Out Of Pocket Cost = Biaya kantong sendiri
* Out Tax = Pajak keluaran
* Outlay = Pengeluaran
* Outstanding check = Cek beredar
* Out standing Stock = Saham yang beredar
* Over Time = Lembur
* Over All Cost Of Capital = Biaya penggunan modal Rata-rata
* Over Applied Factory Overhead = Kelebihan aplikasi overhead pabrik
* Over draft = Kelebihan penarikan
* Over Stated = Terlalu tinggi
* Owners Equity = Modal pemilik
* Onnership Right = Hak pemilik perusahan.
# Partner in Charge = Partner utama
# Partnership =Persekutuan
# Payable = Hutang
# Payable to Defaulting Sub souder = Hutang kepada pemesanan saham
# Payment = pembayaran
# Percentage Depletion = Deplesi persentase
# Perferred St0ck holder = Pemegang saham istimewa
# Performence Report = Laporan pelaksanaan
# Premium =Agio
# Premium of Prepered Stock = agio Saham preferen
# Premium on Bonds Payable = Agio olbigasi
# Premium on stock = Agoi saham
# Prepaid Advertising = Iklan dibayar dimuka
# Prepaid expense = Biaya dibayar dimuka
# Prepaid Insurance = Asuransi dibayar dimuka
# prepaid Transportation = Transportation sewa dibayar dimuka
# Prepayment = pembayaran dimuka
# Price Index = Indek harga
# Primary working capital = Modal kerja perimer
# Process Cost = Biaya proses
# Profssional Fess = pendapatan profesional
# Profit = laba
# Proforma = Proyeksi
# Progress Billing to Costomer = harga kontrak yang difakturkan
# Property = Kekayan
# Property Tax = Pajak keayaan
# Purchase = pembelian
# Purchase Discount = Potongan pembelian
# Purchase Invoice = Faktur pembelian
# Purchase journal = Buku harian pembelian
# Purchase Method = Metode pembelian
# Purchase order =Pesanan pembelian
# Purchase Requistion = Permintaan pembelian
Sabtu, 30 Maret 2013
Jumat, 18 Januari 2013
PARADIGMA BARU INTERNAL AUDITOR
PARADIGMA BARU
INTERNAL AUDITOR
Oleh :
M. Iqbal K.
Tugas :
Softskill bahasa indonesia 2
Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
2013
I. Pendahuluan
Perkembangan profesi
internal auditing dalam era globalisasi saat ini sangat pesat, bahkan Internal
auditor telah diakui keberadaanya sebagai bagian dari organisasi perusahaan
(corporate governance) yang dapat membantu manajemen dalam meningkatkan kinerja
perusahaan, terutama dari aspek pengendalian.
Dimana dalam
perkembangannya, telah terjadi perubahaan pandangan terhadap profesi internal
auditor dari paradigm lama yang masih berorientasi pada mencari kesalahan
(watchdog) menuju paradigm baru yang lebih mengedepankan peran sebagai
konsultan dan katalis. Selain itu juga telah terjadi pendekatan baru dalam
internal audit yaitu risk based audit
approach.
The
Institute of Internal Auditor pada tahun lalu (2001)
telah melakukan redifinisi terhadap internal auditing. Dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu aktivitas
independen dalam menetapkan tujuan dan merancang aktivitas konsultasi (consulting activity) yang bernilai
tambah (value added) dan meningkatkan
operasi perusahaan. Dengan demikian internal auditing membantu organisasi dalam
mencapai tujuan dengan cara pendekatan yang terarah dan sistematis untuk
menilai dan mengevaluasi keefektifan manajemen resiko (risk management) melalui pengendalian (control) dan proses tata kelola yang baik (governance processes).
Pengertian risk management secara umum merupakan
pengelolaan risiko-risiko yang terkait dengan aktivitas, fungsi dan proses,
sehingga suatu organisasi dapat meminimalkan kerugian (loss) dan memaksimalkan kesempatan (opportunity). Pengelolaan risiko meliputi identifikasi, analisis,
assessment, penanganan, monitoring dan komunikasi risiko.
II.
KONSEP DASAR INTERNAL AUDIT
1.
Pengertian Internal Audit
Audit dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematis
dengan pendekatan logis, terstruktur dan jelas dengan tujuan untuk pengambilan
keputusan hasil temuan audit.
Sedangkan definisi audit internal seperti yang
dikemukakan oleh M. Guy, Alderman, Winters (2002: 408) adalah suatu fungsi
penilai independen yang dibentuk dalam organisasi untuk memeriksa dan
mengevaluasi kegiatannya sebagai jasa bagi organisasi. Tujuan utama audit
internal adlaah untuk membantu anggota dalam melaksanakan tanggung jawabnya
secara efektif.
2.
Kode Etik Audit Internal
Ruang lingkup audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen
dan objektif yang dirancang untuk memberi nilai tmabah dan peningkatan kegiatan
suatu organisasi, dengan membantu organisasi tersebut mencapai tujuannya,
melalui penilaian (evaluasi), peningkatan manajemen resiko, pengendalian (control), dan tata cara pengaturan
perusahaan (corporate governance).
Auditor internal harus menjaga prinsip-prinsip kode etik
sebagai berikut :
Integritas : Integritas dari auditor
internal menimbulkan kepercayaan dan memberikan basis untuk mempercayai
keputusannya;
Objektif : Auditor internal membuat
penilaian yang berimbang atas hal-hal yang relevan dan tidak terpengaruh
kepentingan pribadi atau pihak lain dalam pengambilan keputusan;
Confidential : Auditor internal harus
menghargai nilai-nilai dan kepemilikan atas informasi yang mereka terima dan
tidak menyebarkan tanpa izin kecuali ada kewajiban profesional;
Kompetensi : Auditor internal menerapkan pengetahuan,
keahlian dan pengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan jasa audit internal.
Audit internal pada dasarnya merupakan bagian dari
pengendalian internal. Pengendalian internal sendiri merupakan bagian integral
dari proses manajemen, karena konsep dasar dari pengendalian intern (Haigney,
2005 dan Arens, 2007)
III.
PARADIGMA BARU VS PARADIGMA LAMA
Peran
internal auditor sebagai watchdog telah berlangsung lama sekitar tahun 1940-an,
sedangkan peran sebagai konsultan baru muncul sekitar tahun 1970-an. Adapun
peran internal auditor sebagai katalist baru berkembang sekitar tahun 1990-an. Perbedaan pokok ketiga peran internal
auditor terlihat pada Tabel Perbedaan Pokok Peran Internal
Auditor.
Tabel
: Perbedaan Pokok Peran
Internal Auditor.
URAIAN
|
WATCHDOG
|
CONSULTANT
|
CATALIST
|
Proses
|
Audit Kepatuhan (compliance Audit)
|
Audit Operasional
|
Quality Assurance
|
Fokus
|
Adanya
Variasi (penyimpangan, kesalahan atau kesurangan dll)
|
Penggunaan
sumber daya (resources)
|
Nilai
(Values)
|
Impact
|
Jangka pendek
|
Jangka menengah
|
Jangka panjang
|
Berdasarkan
tabel tersebut dapat dijelaskan,sebagai berikut :
· Peran
watchdog meliputi aktivitas inspeks, observasi, perhitungan, cek & ricek
yang bertujuan untuk memastikan ketaatan/kepatuhan terhadap ketentuan,
peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan. Audit yang dilakukan adalah compliance audit dan apabila terdapat penyimpangan dapat
dilakukan koreksi terhadap system pengendalian manajemen. Peran watchdog
biasanya menghasilkan saran/rekomendasi yang mempunyai impact jangka pendek,
misalnya perbaikan sistem & prosedur atau internal control;
· Peran
internal auditor sebagai konsultan
diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasehat (advice) dalam pengelolaan
sumber daya (resources) organisasi
sehingga dapat membantu tugas para manajer operasional. Audit yang dilakukan
adalah operational audit/ performance
audit, yaitu menyakinkan bahwa organisasi telah memanfaatkan sumber daya
organisasi secara ekonomis, efisien dan efektif (3E) sehingga dapat dinilai
apakah manajemen telah menjalankan aktivitas organisasi yang mengarah pada
tujuannya. Rekomendasi yang dibuat oleh auditor biasanya bersifat jangka
menengah;
· Peran
internal auditor sebagai katalis berkaitan dengan, sehingga internal auditor
diharapkan dapat membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang
mengancam pencapaian tujuan organisasi. Quality
assurance bertujuan untuk meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan
telah menghasilkan produk/jasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer. Dalam peran katalis, internal
auditor bertindak sebagai fasilitator dan agent of change. Impact dari peran katalis bersifat jangka
panjang, karena focus katalis adalah nilai jangka panjang (longterm values) dari
organisasi, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi
kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
dan pemegang saham (stake holder).
IV.
PEMBAHASAN
Terdapat pergeseran filosofi internal auditing dari
paradigma lama menuju paradigma baru, yang ditandai dengan perubahan orientasi
dan peran profesi internal auditor. Pada abad 21 ini internal auditor lebih
berorientasi untuk memberikan kepuasan kepada jajaran manajemen sebagai
pelanggan (customer satisfaction).
Internal auditor tidak dapat lagi hanya berperan sebagai watchdog, namun harus
dapat berperan sebagai mitra bisnis bagi manajemen. Perbedaan antara paradigma
lama (pendekatan tradisional) dengan paradigma baru (pendekatan baru) terlihat
pada Tabel Perbedaan Paradigma Orientasi dan Peran Profesi
Internal Auditor.
Perbedaan Paradigma, Orientasi dan Peran Profesi Internal
Auditor
URAIAN
|
PARADIGMA LAMA
|
PARADIGMA BARU
|
Peran
|
Watchdog
|
Konsultan &
Katalis
|
Pendekatan
|
Detektif
(mendeteksi masalah)
|
Prefentif (mencegah
masalah)
|
Sikap
|
Seperti Polisi
|
Sebagai mitra
bisnis/customer
|
Ketaatan/Kepatuhan
|
Semua
policy/kebijakan
|
Hanya policy yang
relevan
|
Fokus
|
Kelemahan/ penyimpangan
|
Penyelesaian yang
konstruktif
|
Komunikasi dengan
manajemen
|
Terbatas
|
Reguler
|
Audit
|
Financial/compliance
audit
|
Financial, compliance,
operasional audit.
|
Jenjang karir
|
Sempit (hanya
auditor)
|
Berkembang luas (dapat
berkarir di bagian/fungsi lain)
|
RISK BASED AUDIT APPROACH
Pendekatan risk based
audit memerlukan keterlibatan internal
auditor dalam risk assessment. Risk assessment menyoroti peran internal
auditor dalam identifikasi dan analisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi
perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sikap proaktif dari internal auditor
dalam mengenali resiko-resiko yang dihadapi manajemen dalam mencapai tujuan
organisasinya. Internal auditor dapat menjadi mitra manajemen dalam
meminimalkan resiko kerugian (loss) serta memaksimalkan peluang (opportunity)
yang dimiliki perusahaan. Penentuan tujuan dan ruang lingkup audit serta
alokasi sumber daya internal auditor sepenuhnya didasarkan pada prioritas
tingkat resiko bisnis yang dihadapi organisasi. Dalam risk assessment terdapat 3
(tiga) konsep penting yaitutujuan (goal), resiko (risk) dankontrol (control).
Tujuan merupakan outcome yang diharapkan dapat dihasilkan oleh suatu proses
atau bisnis, Risiko adalah kemungkinan suatu kejadian/tindakan akan
menggagalkan atau berpengaruh negative terhadap kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuan bisnisnya, sedangkan control merupakan elemen-elemen organisasi
yang mendukung manajemen dan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.
Agar risk based audit
dapat berhasil dengan baik diperlukan kerjasama antara internal auditor dengan
manajemen dalam melakukan control self
assessment. Control self assessment merupakan proses dimana manajemen
melakukan self assessment terhadap pengendalian atas aktivitas pada unit
operasional masing-masing dengan bimbingan internal
auditor.
Dalam hal ini,
manajemen melakukan identifikasi resiko bisnis serta mengevaluasi apakah telah
ada pengendalian yang dapat mengurangi resiko tersebut serta mengembangkan action plan untuk meningkatkan
pengendalian yang ada. Manfaat utama dari control
self assessment oleh manajemen adalah adanya kesadaran bahwa tanggungjawab
untuk menilai risiko dan pengendalian aktivitas suatu organisasi berada
ditangan manajemen sendiri sehingga dapat meningkatkan ownership of control.
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan paradigma baru profesi internal auditor tersebut, dapat
disimpulkan sebagai berikut, pertama, pada era abad ke 21 ini peran internal auditor tidak dapat lagi hanya
sebagai watchdog saja, namun perlu
ditingkatkan perannya menajdi konsultan dan katalis bagai manajemen, sehingga
internal auditor dapat menjadi mitra bisnis bagi manajemen. Kedua, internal auditor perlu merubah pendekatan dalam melakukan
audit, yaitu dari pendekatan tradisional menuju risk base audit approach.
DAFTAR PUSTAKA
Kaseli,
Rhenald 2011. Change !, Tak peduli berapa jauh jalan salah yang Anda jalani,
putar arah sekarang juga (manajemen perubahan dan manajemen harapan. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Napitupulu,
Paimin 2007. Pelayanan publik dan customer satisfaction. Alumni, Bandung.
Rangkuti,
Freddy 2000. Business plan; teknik membuat perencanaan bisnis dan analisis
kasus. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Zarkasyi,
Moh. Wahyudin 2008. Good corporate governance; pada Badan Usaha manufaktur,
perbankan, dan jasa keuangan lainnya. Alfabeta, Bandung.
Sabtu, 17 November 2012
Tugas bahasa Indonesia 2 (pertemuan 3)
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 :
1. HERI KURNIAWAN (23210252)
2. MUHAMAD SOFIAN SEPTA (24210612)
3. MUHAMMAD IQBAL (24210736)
Soal
Tugas kelompok : maksimal 3
mahasiswa
Temukan padanan kata dalam Bahasa Indonesia pada contoh berikut. Selanjutnya pilih 5 kata dari 25 kata yang tersedia dan buat contoh kata buat dalam bentuk kalimat efektif (tepat secara gramatikal Bahasa Indonesia).
1. Abnormal perfomance index
2. Adjustment
3. Adjusted price
4. Administrative expenses
5. Advance payment
6. Audit working paper
7. Automatic premium loan
8. Bank line
9. Blanket expense policy
10. Capital adequacy ratio (CAR)
11. Cash disbursement
12. Certified public accountant
13. Checking account
14. Collective rights of stockholders
15. Competitive bid
16. Completion bond
17. Conditional sale floater (insurance)
18. Consumer debenture
19. Continuous budget
20. Cost forecasting
21. Cost of goods sold
22. Economic entity
23. Economic class
24. Financial intermediary
25. Financial reporting
Temukan padanan kata dalam Bahasa Indonesia pada contoh berikut. Selanjutnya pilih 5 kata dari 25 kata yang tersedia dan buat contoh kata buat dalam bentuk kalimat efektif (tepat secara gramatikal Bahasa Indonesia).
1. Abnormal perfomance index
2. Adjustment
3. Adjusted price
4. Administrative expenses
5. Advance payment
6. Audit working paper
7. Automatic premium loan
8. Bank line
9. Blanket expense policy
10. Capital adequacy ratio (CAR)
11. Cash disbursement
12. Certified public accountant
13. Checking account
14. Collective rights of stockholders
15. Competitive bid
16. Completion bond
17. Conditional sale floater (insurance)
18. Consumer debenture
19. Continuous budget
20. Cost forecasting
21. Cost of goods sold
22. Economic entity
23. Economic class
24. Financial intermediary
25. Financial reporting
Jawaban :
SOAL
|
ARTI
|
PADANAN
|
Abnormal
perfomanca index
|
Abnormal Kinerja Indeks
|
Daftar suatu pencapaian yang tidak
sesuai dengan keadaan normal
|
Adjustment
|
Pengaturan
|
proses,
cara, perbuatan mengatur
|
Adjusted price
|
Harga disesuaikan
|
jumlah uang atau alat tukar lain yg
senilai dan pas
|
Administrative expenses
|
biaya administrasi
|
biaya yg dikeluarkan untuk pengurusan
surat
|
Advance payment
|
pembayaran uang muka
|
pembayaran di awal saat terjadi jual
beli barang atau jasa
|
Audit working paper
|
Pemeriksaan kertas kerja
|
hasil
(pendapatan) memeriksa; periksaan; penyelidikan; pengusutan laporan keuangan
|
Automatic premium loan
|
Otomatis premi pinjaman
|
Garis badan usaha di bidang keuangan memberikan
kredit dan jasa
|
Bank line
|
Lini Bank
|
Garis badan usaha dibidang keuangan
|
Blanket expense policy
|
Selimut beban kebijakan
|
Menyembunyikan kewajiban dalam rangkaian
konsep dan asas yg menjadi garis besar dan dasar rencana dl pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (pemerintahan, organisasi, dsb);
|
Capital adequacy ratio (CAR)
|
Rasio kewajiban penyediaan modal (CAR)
|
perbandingan antara berbagai gejala yg
dapat dinyatakan dng angka perihal kecukupan barang yg digunakan sbg dasar
atau bekal untuk bekerja (berjuang dsb)
|
Cash disbursement
|
pengeluaran kas
|
perbuatan mengeluarkan (menghasilkan) sejumlah
uang tunai yg disediakan untuk membayar pengeluaran yg kecil-kecil
|
Certified public accountant
|
Disertifikasi akuntan publik
|
Sertifikasi ahli keuangan yg bertugas
memberikan layanan jasa akuntansi kpd masyarakat atas pembayaran tertentu
|
Checking account
|
rekening giro
|
rekening bank yg menatausahakan dana
yg sewaktu-waktu dapat ditarik atau disetor oleh nasabah
|
Collective rights of stockholders
|
Hak kolektif pemegang saham
|
Kewenangan bersama yang dimiliki
pemegang saham
|
Competitive bid
|
Tawaran kompetitif
|
Keadaan persaingan
|
Completion bond
|
penyelesaian obligasi
|
Keadaan
surat utang berjangka (waktu) lebih dr satu tahun dan bersuku bunga tertentu,
dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dr masyarakat guna menutup
pembiayaan perusahaan;
|
Conditional sale floater (insurance)
|
Penjualan bersyarat (asuransi)
|
Proses pertanggungan (perjanjian
antara dua pihak, pihak yg satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yg lain
berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kpd pembayar iuran apabila terjadi
sesuatu yg menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dng perjanjian
yg dibuat)
|
Consumer debenture
|
konsumen obligasi
|
pemakai jasa surat utang berjangka
(waktu) lebih dr satu tahun dan bersuku bunga tertentu, dikeluarkan oleh perusahaan
untuk menarik dana dr masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan
|
Continuous budget
|
anggaran kontinyu
|
taksiran mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas yg diharapkan untuk periode yg akan datang
|
Cost forecasting
|
biaya prediksi
|
taksiran mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas yg diharapkan untuk periode yg akan dating
|
Cost of goods sold
|
Beban pokok penjualan
|
biaya umum (tidak
langsung) yg tidak dapat dihindarkan berhubungan dng usaha pemasaran produk;
|
Economic entity
|
ekonomi entitas
|
Satuan yang berwujud mengenai
asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan
(spt hal keuangan, perindustrian, dan perdagangan)
|
Economic class
|
ekonomi kelas
|
Tingkatan mengenai asas-asas produksi,
distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan (spt hal keuangan,
perindustrian, dan perdagangan)
|
Financial intermediary
|
perantara keuangan
|
Penghubung dalam proses pelaporan neraca
dan laba rugi
|
Financial reporting
|
pelaporan keuangan
|
proses, cara,dan melaporkan neraca dan
laba rugi
|
Kalimat
efektif
1. Pengaturan
Dalam sistem akuntansi diperlukan pengaturan untuk merencanakan suatu laporan
keuangan yang sistemetis .
2. Pengeluaran
kas
setiap laporan keuangan
dalam suatu perusahaan ada rekening pengeluaran kas.
3. Biaya
administrasi
Di dalam produk
tabunganku BCA seorang nasabah bebas biaya administrasi .
4. Biaya
prediksi
Setiap akhir periode,
akuntan harus menentukan biaya prediksi untuk kertas kerja
perusahaan.
5. Pelaporan
keuangan
Pelaporan keuangan
sangat dibutuhkan oleh pihak internal dan eksternal dalam pengambilan keputusan
.
Langganan:
Postingan (Atom)